Menuju konten utama

Reaksi Prabowo saat Tahu Garuda Tak Punya Uang Perawatan Pesawat

Garuda Indonesia bidik peningkatan pangsa pasar domestik menjadi 50 persen dalam lima tahun kedepan.

Reaksi Prabowo saat Tahu Garuda Tak Punya Uang Perawatan Pesawat
Pesawat milik Garuda Indonesia yang mengalami insiden pecah ban di Bandara Banjarmasin pada Rabu (11/6/2020). ANTARA/Angkasa Pura I/pri.

tirto.id - Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, blak-blakan soal respons Presiden Prabowo Subianto, saat pertama kali mengetahui kondisi keuangan maskapainya. Saat itu, kata Wamildan, Kepala Negara mengaku terkejut saat dirinya melaporkan sejumlah masalah yang dihadapi Garuda.

"Misi pertama saya waktu itu saya memberikan laporan ke pimpinan. Pada saat saya memberikan laporan pertama memang dengan kondisi keuangan, kondisi fleetyang ada, saya harus segera mencari pendanaan, dan Alhamdulillah support dari pemerintah, dari Bapak Presiden sangat luar biasa kepada Garuda," kata Wamildan dikutip dari Youtube Rhenald Kasali, Selasa (14/10/2025).

Meski terkejut, Prabowo tetap memberikan dukungan dan meminta agar maskapai melakukan perbaikan hingga efisiensi. Namun demikian, Wamildan juga diminta untuk melakukan berbagai efisiensi biaya yang ada di Garuda Indonesia.

"Perintahnya beliau (presiden) oke akan didukung segera pendanaan, tapi kami juga diminta untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dan efisiensi," tuturnya.

Menurut Wamildan, secara proyeksi normal, arus kas (cashflow) Garuda Indonesia menurun di pertengahan tahun karena tingginya kebutuhan dana untuk perawatan pesawat.

"Tapi kita laksanakan langkah-langkah efisiensi, Alhamdulillah sekarang kita masih bertahan dengan punya cash yang cukup. Cashflow tidak negatif," paparnya.

Kini, dengan kondisi keuangan yang lebih baik, Wamildan mengaku optimistis dapat mencapai operasional yang berkelanjutan. Terlebih, Garuda telah mendapatkan suntikan dari Danantara sebesar Rp6,6 triliun.

Dalam lima tahun kedepan, ia bahkan telah mematok target untuk meningkatkan pangsa pasar domestik menjadi 50 persen.

"Sekarang kita 30 persen, Garuda dan Citilink hanya 30 persen. Target kita adalah 50 persen dalam 5 tahun dengan penambahan 120 pesawat," jelasnya.

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Natania Longdong

tirto.id - Insider
Reporter: Natania Longdong
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana