Menuju konten utama

Purbaya Respons Luhut soal Serapan MBG Membaik: Itu Hitungan Dia

Menurut Purbaya, anggaran MBG yang tak terserap diakhir tahun dapat diprediksi pada akhir Oktober mendatang.

Purbaya Respons Luhut soal Serapan MBG Membaik: Itu Hitungan Dia
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa bersiap mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025). Ratas tersebut diantaranya membahas rencana penyaluran bantuan sosial (bansos) langsung ke rekening penerima manfaat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan akan tetap mengambil anggaran makan bergizi gratis (MBG) yang tak terserap untuk dialihkan ke belanja lain. Menurutnya, besaran dana yang akan direalokasi akan ditentukan setelah serapan anggaarn MBG hingga akhir Oktober diketahui.

Dari situ, Kementerian Keuangan dapat menghitung kemungkinan sisa anggaran MBG yang tak bisa dioptimalkan.

"Kalau Akhir Oktober saya tahu nanti sampai Desember beberapa triliun enggak terpakai, saya ambil uangnya, enggak ada bedanya kok, gak ada yang berubah. Hanya itu aja," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Purbaya juga merespons klaim Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan soal serapan anggaran MBG yang membaik. Menurutnya, data yang disampaikan Luhut tak berbeda dengan yang dipegang Kementerian Keuangan.

Dus, meski ada perbaikan realisasi, Purbaya tetap dapat melakukan realokasi dana MBG yang belum terpakai.

"Saya coba perhatikan apa yang dia omongin, kan dia bilang penyerapannya udah lebih baik sehingga saya enggak harus ngambil gitu. Itu kan hitungan dia (Luhut). Itu juga hitungan dia berdasarkan data yang terakhir. Data saya juga kira-kira begitu. Tapi tetap saya akan saya akan nilai sampai akhir Oktober," tuturnya.

"Kalau enggak dipakai ya diambil, kenapa? Di sana juga nganggur duitnya. Saya sebarin ke tempat lain yang lebih siap," jelas Purbaya.

Sebelumnya, Luhut menyampaikan bahwa Purbaya tak perlu mengalihkan anggaran MBG untuk program lain. Sebab, menurutnya, perbaikan serapan anggaran akan memberi dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat.

Dana yang dialokasikan pemerintah untuk MBG dinilai mampu menggerakkan roda ekonomi di tingkat bawah sekaligus menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, Luhut mengatakan program MBG saat ini sudah menyerap sekitar 380 ribu tenaga kerja.

"Kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan (Purbaya Yudhi Sadewa) tidak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap," kata Luhut dalam konferensi pers, Jumat (3/10/2025) pekan lalu.

Luhut juga telah berpesan agar Badan Gizi Nasional (BGN) lebih cermat dalam menjaga kelancaran pasokan bahan pangan penunjang MBG, seperti telur, ayam, pisang, ikan, dan sayuran. Sebab, jika pasokan tidak dijaga dengan cepat, maka berisiko terjadi kelangkaan di daerah tertentu.

"Itu kami ingatkan tadi sama Pak Dadan (Kepala BGN), karena itu cost of fund juga. Jadi jangan sampai dana yang dialokasikan tidak bisa serap. Tadi kami lihat dana semua akan terserap dengan baik, dan itu akan terjadi penyebaran, dan itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah. Karena pada dasarnya, seperti yang Menteri Keuangan sampaikan, kalau uang itu berputar di bawah, itu kan menggerakkan ekonomi," ujarnya pula.

Adapun dari sisi pencapaian, Kepala BGN Dadan Hindayana melaporkan bahwa hingga 3 Oktober 2025, penyerapan anggaran MBG sudah mencapai Rp21,64 triliun atau 34 persen dari total alokasi.

Baca juga artikel terkait LUHUT BINSAR atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana