Menuju konten utama

Purbaya Blak-blakan Bicara Ketimpangan Ekonomi Era SBY & Jokowi

SBY dinilai hanya fokus kembangkan belanja sektor swasta, sementara Jokowi jor-joran belanja pemerintah melalui pembangunan infrastruktur.

Purbaya Blak-blakan Bicara Ketimpangan Ekonomi Era SBY & Jokowi
Purbaya Yudhi Sadewa di Menara Bank Mega, Senin (27/10/2025). tirto.id/Nanda

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudho Sadewa, menilai bahwa ekonomi Indonesia dalam 20 tahun terakhir selalu timpang. Pada 10 tahun pertama, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat, ia hanya fokus untuk mengembangkan sektor swasta, sementara belanja pemerintah tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Sebaliknya, dalam 10 tahun setelahnya, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin, ia hanya berusaha untuk menggembleng belanja pemerintah melalui percepatan pembangunan infrastruktur. Sayangnya, dunia usaha tidak begitu mendapat perhatian, sehingga kinerja industri cenderung melambat.

"Jadi, 20 tahun terakhir ini, mesin ekonomi kita selalu timpang. Di 10 tahun pertama, jamannya SBY yang jalan private sector, government-nya enggak belanja betul. Terus di jamannya Pak Jokowi, government-nya belanja habis-habisan, private sector-nya tidak terlalu tumbuh," tuturnya dalam pertemuan dengan Tirto, dikutip Kamis (13/11/2025).

Sebagai pembanding, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada era kepemimpinan SBY industri pengolahan non-migas tercatat tumbuh 5,10 persen pada periode 2004-2009 dan melaju ke 6,10 persen pada periode 2009-2014. Sedangkan di era Jokowi, industri pengolahan non-migas melambat jadi 4,70 persen di periode 2014-2019 dan kembali turun hingga level 3,95 persen pada kuartal II 2024.

Tidak ingin ekonomi kembali berjalan pincang, Purbaya berkomitmen untuk memastikan dua mesin pertumbuhan —sektor swasta dan belanja pemerintah— agar dapat berjalan seirama.

"Nah, ke depan kita akan memastikan dua mesin ini, pemerintah dan private sector tumbuh secara bersama-sama," imbunya.

Menurut mantan Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (DK LPS) itu, ketika kinerja sektor swasta dan juga belanja pemerintah tumbuh bersamaan, pertumbuhan ekonomi nasional secara otomatis akan ikut terdongkrak. Dus, masa depan masyarakat diharapkan bisa semakin cerah, dengan lapangan kerja terbuka semakin luas. Pun, saat industri semakin bergeliat, upah pekerja juga akan terdorong naik.

"Jadi, ke depan harusnya masa depan kita akan baik. Nah, kalau masa depannya baik, nanti kan teman-teman Gen Z yang seumuran saya ya, itu kan akan mendapat penghasilan yang lebih banyak juga. Teman-teman yang lain akan bisa lebih mudah cari kerja," kata Purbaya sambil melontarkan leluconnya.

Baca juga artikel terkait PURBAYA YUDHI SADEWA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra