Menuju konten utama

Puluhan Babi di Nusa Tenggara Timur Mati akibat Flu Babi Afrika

Dinas Peternakan NTT melaporkan kematian puluhan babi di Kupang dan Flores Timur akibat virus African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika.

Puluhan Babi di Nusa Tenggara Timur Mati akibat Flu Babi Afrika
Ilustrasi Babi. foto/istockphoto

tirto.id - Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kematian puluhan babi di dua kabupaten akibat virus African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika.

“Kasus babi mati di Kabupaten Kupang dan Flores Timur sudah terkonfirmasi positif ASF,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi NTT, Melky Angsar dikutip dari Antara, Kamis (19/1/2023).

Melky menyampaikan hasil uji sampel babi yang dilakukan oleh UPT Veteriner dan Balai Besar Veteriner (BBvet) Denpasar pada Rabu (18/1/2023) di Kupang dan Flores Timur. Pengujian sampel dilakukan setelah adanya laporan sekitar 48 babi mati di kabupaten Kupang dan 16 babi mati di Kabupaten Flores Timur.

Dengan terkonfirmasinya virus ASF tersebut, maka Pemprov NTT meminta pemerintah kabupaten untuk membuat aturan guna mencegah penularan virus ke daerah yang masih minim kematian babi.

“Kami dalam dua hari terakhir sudah bagikan disinfektan ke peternak di Kabupaten Kupang untuk semprot kandang babi,” ujarnya.

Bagi pemda yang belum memiliki disinfektan, kata Melky, mereka bisa langsung memintanya ke Pemprov NTT. Disinfektan tersebut bisa digunakan untuk mencegah penyebaran virus Flu Babi Afrika.

Pemerintah Kabupaten Kupang sebelumnya melaporkan 48 babi di wilayahnya mati mendadak. Gejala yang dialami oleh sejumlah babi itu antara lain demam tinggi dengan suhu tubuh di atas 39 derajat celsius. Selain itu, nafsu makan babi hilang, tubuhnya lemas, dan muncul bercak kemerahan di sekujur tubuhnya.

Pemkab Flores Timur juga melaporkan 16 babi mati mendadak. Mereka sudah berupaya agar virus Flu Babi Afrika tidak menyebar luas dan membuat peternak babi merugi.

Sementara itu, Pemkab Lembata menutup seluruh akses masuk bagi babi untuk mencegah transmisi virus ASF tersebut.

"Kami sudah keluarkan surat edaran agar tidak boleh ada babi atau daging babi yang masuk ke Kabupaten Kupang,” kata PJS Bupati Lembata, Marsianus Jawa.

Baca juga artikel terkait FLU BABI AFRIKA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan