tirto.id - Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengimbau agar ke depannya posyandu di setiap desa lebih proaktif dalam memantau kesehatan masyarakat sekitarnya. Hal ini merespons kasus bocah perempuan bernama Raya (4) dari Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal akibat tubuhnya dipenuhi cacing gelang.
“Kami berharap tim-tim posyandu yang harusnya ada di setiap desa dan ada di setiap kelurahan bisa lebih proaktif untuk bisa meninjau, melihat apa semua warganya kalau memang kemudian membutuhkan dicek kesehatannya,” kata Puan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Selain itu, dia juga meminta kepada pihak RT dan RW setempat agar lebih memperhatikan kondisi warganya. Hal ini agar manakala mereka dapat menemukan warga mana saja yang rupanya membutuhkan bantuan kesehatan sehingga dapat segera diberi pertolongan.
“Kalau memang membutuhkan cek kesehatan dan melaporkan, kalau kemudian dibutuhkan cek kesehatan, dan kalau juga dibutuhkan mungkin diperlukannya kartu BPJS dan dilaporkan ke pemerintahan atau pemda setempatnya,” tuturnya.
“Jadi kita proaktif lah sama-sama untuk mendorong jangan sampai hal seperti ini terulang kembali,” imbuhnya.
Dia pun juga melihat belum meratanya bantuan sosial sehingga penyalurannya belum tepat sasaran.
“Nah ini juga menjadi satu hal yang harus kita evaluasi bersama bahwa mungkin masih ada di wilayah-wilayah tertentu yang program-program sosial yang harusnya didapatkan oleh rakyat yang membutuhkan tapi kemudian belum mendapatkan,” kata Puan.
“Ketua RT, Ketua RW, kemudian posyandu, dan pemerintah daerah saya harapkan ini jangan terjadi lagi di manapun, lebih proaktif untuk melihat rakyatnya, warga yang ada di wilayahnya,” ungkapnya.
Kisah Raya ini mencuat di medsos dan menjadi viral setelah diunggah di akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin pada 14 Agustus 2025. Akun relawan sosial itu memperlihatkan bagaimana mereka menemukan Raya dan membawa Raya ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
Raya yang sudah tidak sadarkan diri mendapatkan perawatan untuk mengeluarkan cacing dari dalam tubuhnya. Setelah sembilan hari dirawat, Raya dinyatakan meninggal dunia. Raya dievakuasi oleh tim Rumah Teduh Sahabat Iin pada Minggu, 13 Juli 2025, dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri. Mereka langsung membawa Raya menuju RSUD Sukabumi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ketika ditanya mengapa Raya sampai dibiarkan sakit dan tidak dibawa ke rumah sakit, ibu Raya hanya menjawab jika mereka tidak mempunyai biaya. Setelah diperiksa dokter, dari hasil CT Scan di tubuh Raya dipenuhi oleh cacing gelang yang hidup dengan menyerap nutrisi dan oksigen dari tubuhnya. Cacing dan telurnya bahkan telah sampai di otak Raya membuatnya kehilangan kesadaran.
Setiap hari, dari tubuh Raya dikeluarkan cacing-cacing hingga seberat satu kilogram dan mirisnya cacing yang keluar tersebut kebanyakan masih dalam keadaan hidup.
Dalam kasus Raya, lingkungan tempat tinggal Raya memang terbilang tidak sehat. Ia hidup di sebuah rumah bilik dengan di bagian bawahnya dipenuhi dengan kotoran ayam. Sejak kecil, Raya hidup bersama dengan ayam-ayam tersebut dan kerap bermain di kolong rumahnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto
Masuk tirto.id


































