Menuju konten utama

Profil TPUSA yang Didirikan Charlie Kirk, Bergerak Bidang Apa?

Turning Point USA atau TPUSA merupakan organisasi nirlaba bentukan Charlie Kirk. Simak sepak terjangnya dan hubungannya dengan Trump.

Profil TPUSA yang Didirikan Charlie Kirk, Bergerak Bidang Apa?
Aktivis politik konservatif Charlie Kirk, pendiri Turning Point Action, berbicara dalam sebuah pertemuan di kampus Universitas Arizona di Tucson. (Photo by Olivier Touron / AFP)

tirto.id - Turning Point USA atau TPUSA terdampak dengan tewasnya Charlie Kirk dalam penembakan yang terjadi pada Rabu (10/9/2025). Kirk merupakan salah satu pendiri organisasi itu.

Peristiwa penembakan terhadap Charlie Kirk terjadi ketika aktivis konservatif AS tersebut tengah berbicara di sebuah acara di Universitas Valley Utah.

Dalam sebuah video yang beredar di internet, Charlie Kirk tampak sedang duduk di sebuah panggung di bawah tenda terbuka. Tiba-tiba, suara tembakan terdengar dan seketika Charlie Kirk mendapat luka fatal di bagian lehernya.

Setelah menerima tembakan dari peluru tajam itu, Charlie lalu tersungkur, diikuti teriakan dari para pengunjung acara tersebut.

Pihak Universitas Utah Valley mengonfirmasi bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 siang waktu setempat.

"Sebuah tembakan dilepaskan dari gedung terdekat dan kami telah menahan seorang tersangka," kata juru bicara universitas itu, dikutip dari Reuters.

Namun, setelah Federal Bureau of Investigation (FBI) sempat mengumumkan telah menangkap tersangka, FBI melaporkan bahwa mereka melepas para tersangka karena tidak terbukti melakukan penembakan.

Apa Itu TPUSA yang Didirikan Charlie Kirk & Perannya dalam Kampanye Trump

Turning Point USA atau TPUSA adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dalam advokasi nilai-nilai politik konservatif di sekolah menengah maupun pendidikan tinggi.

Organisasi ini didirikan oleh Charlie Kirk dan Bill Montgomery pada 2012 dan kemudian berkembang sebagai organisasi sayap kepemudaan bagi politisi berhaluan konservatif di Amerika Serikat.

Namun, dalam menjalankan organisasi, TPUSA kerap dipandang negatif karena pendekatan untuk membuat klaim provokatif dan hasutan untuk memancing kemarahan, sebagaimana dilansir dari The New York Times.

Pilihan politik TPUSA juga kerap menjadi kontroversi, seperti dukungan atas penggunaan bahan bakar fosil, pilihan mereka untuk menentang kelompok macam Black Lives Matter, dan mempromosikan teori konspirasi Marxisme Budaya yang mereka sebut berkembang di universitas.

Charlie Kirk juga kerap membagikan acara yang diinisiasi TPUSA di sejumlah kampus lewat media sosialnya. Dalam acara tersebut, Kirk kerap melakukan debat terbuka dengan mahasiswa mengenai sejumlah isu sensitif, seperti identitas transgender, krisis iklim, hingga konflik Palestina-Israel.

Organisasi ini juga kerap membuat sejumlah kontroversi, terutama seputar isu rasial. Pada 2017, TPUSA terlibat kasus rasisme setelah The New Yorker merilis laporan tentang kesaksian seorang anggota TPUSA bahwa kelompok tersebut menebarkan diskriminasi terhadap kelompok rentan secara internal.

Pada tahun yang sama, salah satu pentolan TPUSA, Crystal Clanton, sempat terlibat kasus rasial setelah pesan teksnya kepada seorang pekerja TPUSA terbongkar ke publik. Dalam pesan itu, Clanton menulis, "Aku membenci orang kulit hitam, persetan dengan semua dari mereka."

Sejak 2019, ketika nama Donald Trump di antara partai politik konservatif di AS meningkat, TPUSA menjadi salah satu penyokong paling loyalnya.

Pada Pilpres AS 2020, PTUSA menjadi penyelenggara sejumlah kampanye bagi Donald Trump yang merupakan capres dari Partai Republik.

Ketika Trump dinyatakan kalah dalam pemilu tersebut, PTUSA terlibat dalam demonstrasi "Stop the Steal" pada Januari 2021. Dalam demonstrasi yang terjadi pada Januari 2021 itu, Charlie Kirk membuat pernyataan publik lewat media sosial X bahwa dirinya akan mengirim 80 bus untuk aksi unjuk rasa itu.

Pada saat hari demonstrasi terjadi, PTUSA pada akhirnya mengirim tujuh bus yang berisi sekitar 350 orang untuk melakukan unjuk rasa.

Namun, ketika unjuk rasa tersebut akhirnya berlangsung ricuh dan berakhir dengan kerusuhan Gedung Capitol, TPUSA menarik diri dari unjuk rasa. Charlie Kirk juga menghapus cuitannya tentang rencana mengirim massa untuk berunjuk rasa.

Melansir BBC, dalam Pemilu AS 2024, TPUSA dan Charlie Kirk menjadi salah satu lakon kunci dalam pemenangan Trump di antara pemilih muda. Mereka diakui telah berperan dalam kemenangan Trump di Arizona dan dipilihnya Trump oleh puluhan ribu pemilih baru.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan