tirto.id - Nama Dheninda Chaerunnisa sedang menjadi sorotan warganet di media sosial. Viral video Dheninda yang merupakan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara (Gorut), Gorontalo membuat gerakan bibir seperti mencibir saat menemui para demonstran.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (13/10) di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Masyarakat melakukan demo terkait dugaan praktik percaloan atas perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu di daerah itu
Profil Dheninda Chaerunnisa dan Asal Partai
Berikut ini profil singkat Dheninda Chaerunnisa. Ia menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara dari Fraksi Partai NasDem.
Dheninda memiliki akun Instagram @dinychaerunnisa_. Ia kerap membagikan aktivitas sebagai wakil rakyat.
Dheninda juga telah berkomentar mengenai peristiwa video viral dia dengan gerakan bibir yang seolah mencibir tersebut.
Ia mengunggah foto dengan pakaian yang sama di video, atau di hari yang sama saat ia menemui para demonstran, dengan keterangan foto:
"Aku gak mau mengotori lisan dan jariku untuk membalas perkataan orang-orang yang tidak suka denganku. Karna terkadang ketika seseorang tidak menyukaiku itu bukan berarti selalu ada yang salah dalam hidupku. Mereka seringkali tidak perlu alasan yang masuk akal untuk membenci.
Mereka bahkan bisa melihat kebaikan dalam diri kita sebagai sebuah kesalahan," demikian dikutip dari Instagram Dheninda, Selasa (14/10).
Di akun Instagram, Dheninda mengunggah foto perpisahan dengan salah satu SMA swasta Islam di Kota Makassar, pada 3 Mei 2020.
Ia juga pernah mengunggah foto di depan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran pada 2024.
Dheninda mulai menjabat sebagai DPRD pada Agustus 2024, menurut unggahan di akun Instagram saat ia dilantik.
Pada Minggu (12/10), Dheninda menegaskan perekrutan PPPK paruh waktu wajib sesuai mekanisme. Menurutnya langkah DPRD mengawal proses rekrutmen tersebut, adalah menyangkut kesejahteraan masyarakat. Serta memastikan kegiatan itu murni dilakukan tanpa biaya sepeserpun.
Ia menegaskan menerima aspirasi masyarakat lulus PPPK paruh waktu yang meminta bantuan karena adanya tawaran oknum yang meminta sejumlah uang untuk membantu mengurus proses administrasi.
"Aspirasi tersebut kami sahuti agar tindakan yang tergolong ilegal tidak meluas dan merugikan masyarakat (PPPK paruh waktu). Saya pastikan agar tidak ada PPPK paruh waktu yang tergiur dengan aksi oknum yang tidak bertanggungjawab yang umum diistilahkan sebagai calo," katanya, dikutip AntaraNews.
Sebab mekanisme perekrutan oleh pemerintah, dipastikan gratis sehingga DPRD wajib mengawal dan memastikan proses tersebut benar-benar berlangsung sesuai mekanisme atau aturan perundang-undangan yang berlaku.
Ia juga menegaskan kepada seluruh PPPK paruh waktu yang sementara menanti pengurusan administrasi agar tidak tergiur dengan rayuan maut oknum calo.
"Saya pun tegas menyatakan bahwa oknum calo yang diduga, belum diketahui siapa. Kami baru menerima laporan masyarakat. Saya juga tegas tidak pernah menyatakan di platform manapun bahwa dugaan adanya oknum calo seperti laporan yang disampaikan masyarakat ke kami, adalah aktivis," katanya.
Penyebab Demo di DPRD Gorontalo Utara
Ketua DPRD Gorontalo Utara Dedy Dunggio di Gorontalo, Senin (13/10) memastikan pihaknya pasti menindaklanjuti seluruh aspirasi masyarakat, termasuk terkait pernyataan adanya dugaan praktik percaloan atas perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu di daerah itu, sebagaimana yang disampaikan oleh ketua Komisi III Dheninda Chaerunnisa yang sempat memicu reaksi publik.
"Hari ini kami menerima aspirasi sejumlah massa aksi dari Aliansi Masyarakat Peduli Gorontalo Utara. Seluruh aspirasi yang disampaikan dipastikan akan ditindaklanjuti," kata Dedy.
Ia memastikan pihaknya mengawal tuntutan soal dugaan adanya praktik percaloan dalam perekrutan PPPK paruh waktu di daerah tersebut.
"Tuntutan aksi hari ini kami terima dan akan ditindaklanjuti sesuai mekanisme tata tertib yang ada di DPRD," katanya.
Ia berharap masyarakat khususnya massa aksi tidak khawatir atas tuntutan yang disampaikan, sebab secara terbuka DPRD menerima seluruh aspirasi.
"Kami berdiri di sini karena rakyat. Kami duduk di sini karena rakyat. Kami akan mengawal kepentingan rakyat Gorontalo Utara," katanya pula.
Terkait tuntutan mengenai pernyataan salah seorang anggota DPRD dari Fraksi NasDem yang sempat menuai kontroversi, Dedy juga memastikan akan berdiri di tengah.
"Tentunya kami tidak akan memihak. Kalau salah, ya salah. Kalau benar, tentu benar. Apalagi di lembaga ini ada Badan Kehormatan yang akan memproses setiap anggota DPRD jika melakukan kesalahan. Termasuk kami pimpinan DPRD. Saya, Pak Ridwan. Kalau kami bersalah pasti akan diproses di Badan Kehormatan," kata Dedy.
Ia berharap massa aksi yang datang di lembaga tersebut, agar dapat membuat laporan tertulis atas tuntutan yang disampaikan.
Editor: Iswara N Raditya
Masuk tirto.id


































