Profil Brent Hinds Gitaris Mastodon Meninggal Dunia & Kariernya

tirto.id - Mantan vokalis dan gitaris utama band heavy metal Atlanta bernama Mastodon, Brent Hinds, meninggal dunia pada Rabu malam (20/8/2025) di usia 51 tahun. Penyebab meninggalnya yakni karena kecelakaan sepeda motor.

Mengutip New York Times (21/8/2025), Hinds tampaknya sedang mengendarai Harley-Davidson sebelum dia meninggal. Dirinya ditemukan tidak bernyawa di persimpangan jalan sekitar kurang dari 3 kilometer dari pusat Atlanta, pukul 11 malam.

Hal tersebut didasarkan pada keterangan dari Departemen Kepolisian Atlanta. Kemudian, polisi mengatakan bahwa petugas medis darurat menyatakan, Hinds meninggal dunia di tempat kejadian itu.

Di sisi lain, pengemudi lainnya yakni seorang perempuan yang mengendarai SUV BMW. Kata polisi, perempuan itu gagal mengalah saat berbelok kiri sehingga menabrak Hinds.

Lalu, siapa sebenarnya Brent Hinds yang meninggal karena kecelakaan dan disebut-sebut sebagai mantan gitaris Mastodon itu? Simak profilnya berikut ini.

Profil Brent Hinds Gitaris Mastodon

Lahir pada 16 Januari 1974 di Helena, Alabama, Hinds bernama lengkap William Brent Hinds. Orang tuanya, Dean Campbell dan Billy Hinds, masih hidup. Sementara itu, saudara laki-lakinya yang bernama Bradley Ray Hinds meninggal pad 2010 silam.

Hinds merupakan sebagai musisi Amerika yang dikenal sebagai gitaris utama band heavy metal bernama Mastodon. Dalam band itu, dia berbagi tugas bermain gitar dengan Bill Kelliher. Sementara itu, tugas vokal juga ia bagi dengan Troy Sanders dan Dailor Brann.

Tak hanya di Mastodon, Hinds juga merupakan gitaris/penyanyi utama untuk band surfabilly Fiend Without a Face. Dia juga terlibat dalam proyek lain, seperti band rock klasik The Blood Vessels, West End Motel, Four Hour Fogger, The Last of th Blue Eyed Devils, Giraffe Tongue Orchestra, dan Legend of the Seagullmen.

Rekam Jejak dan Karier Brent Hinds

Brent Hinds meninggalkan Alabama dan pindah ke Atlanta, Georgia, untuk mengejar karier bermusik. Saat itu juga dia bertemu Troy Sanders, calon anggota Mastodon. Menurut Sanders, Hinds “tinggal di van-nya selama lima tahun berikutnya” dan menjadi anggota band Sanders saat itu, bernama Four Hour Fogger.

Setelah Four Hour Fogger bubar, Hinds dan Sanders tetap bersama. Mereka akhirnya bertemu dengan Brann Dailor dan Bill Kelliher di konser High on Fire di “ruang bawah tanah teman mereka”.

Empat orang itu kemudian mendirikan Mastodon pada tahun 2000 dan memulai petualangan musik baru bersama Eric Saner, seorang penyanyi. Mereka melakukan tur di wilayah selatan Amerika Serikat, bekerja selama 40 jam seminggu, dan berkomitmen pada band di waktu luang mereka.

Mastodon merilis album perdana mereka, Remission, pada 2002. Namun, dikutip dari The Guardian, Hinds mengatakan pada 2009 bahwa dia merasa band tersebut lebih condong ke rock klasik daripada metal.

Kemudian, band semakin sukses di kancah musik utama justru setelah Saner meninggalkan band. Ini mendorong Hinds ke puncak karier bukan hanya sebagai gitaris, melainkan juga vokalis yang dalam tugasnya ia berbagi peran bersama Sanders.

Pada Juni 2007, Hinds dan rekan bandnya, Bill Kelliher, memenangkan penghargaan Metal Hammer Golden Gods. Mereka berhasil menyabet kategori pemain gitar terbaik.

Tahun 2011, tepatnya pada bulan Juni, proyek Hinds yakni Fiend Without a Face dan West End Motel merilis album studio debut CD split-double. Lalu, pada 2012, Hinds membentuk supergrup Giraffe Tongue Orchestra dengan sesama gitaris yakni Ben Weinman dari The Dillinger Escape Plan, mantan bassis Jane's Addiction Eric Avery, dan mantan drummer The Mars Volta Thomas Pridgen.

Dirinya mulai bekerja dengan supergrup rock psikedelik Legend of the Seagullman bersama Danny Carey dari Tool dan lainnya. Album debut mereka yang berjudul sama itu dirilis pada Februari 2018 melalui Dine Alone Records.

Mengutip The Guardian (21/8/2025), Billboard melaporkan bahwa Mastodon dan Hinds telah bersama-sama memutuskan untuk berpisah. Ini terjadi pada bulan Maret 2025. Namun, Hinds kemudian membantahnya dan menyatakan bahwa dia telah dipaksa keluar. Bahkan, ia menyebut mantan rekan bandnya sebagai “manusia yang mengerikan”.

Pembaca yang ingin mengetahui informasi lebih banyak mengenai musik dapat mengakses tautan sejenis melalui tautan berikut ini.