tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada sesi perdagangan pagi ini, Selasa (12/7/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 6.664 sampai dengan 6.888.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah pada sesi perdagangan Senin kemarin. Indeks berada di level 6.722 (-0,27 persen) dari penutupan perdagangan sebelumnya.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya, Selasa (12/7/2022).
William mengatakan, IHSG pada tahun ini masih menunjukkan minat investor untuk berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia. Ditambah jelang rilis data emiten sepanjang semester pertama 2022 yang disinyalir akan berada dalam kondisi membaik.
"Itu menjadi salah satu sentimen yang dapat mendongkrak pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang," ujarnya.
Meski demikian, kata William, peluang tekanan masih dapat terus dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya adalah:
- UNVR
- JSMR
- TBIG
- BBCA
- PWON
- ASRI
- AALI
- LSIP
- KLBF
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun merekomendasikan saham milik PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk dengan target price 1.640 - 1.680, entry level 1.540 - 1.580, dan stop loss 1.510.
"Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan volume tinggi dan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan," jelasnya.
Selain PGAS, Dennies juga rekomendasikan saham milik TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk. TWOR menurutnya masih menarik dicermati dengan target price 1.190 - 1.220, entry level 1.100 - 1.130, dan stop loss 1.080.
"Mengalami koreksi namun masih bergerak dalam rentang trend penguatan," jelasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang