tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, berjanji menerapkan program pemutihan ijazah yang tertahan di sekolah swasta. Sebab, ia menilai penahanan ijazah terjadi terhadap keluarga kurang mampu yang tak membayar tagihan biaya sekolah.
Hal ini dinyatakan saat silaturahmi dengan pemuka agama, Jamaludin Faishal Hasyim, di Matraman, Jakarta Timur, Rabu (6/11/2024).
Semula, ada seorang kepala sekolah swasta bertanya bagaimana solusi atas nasib ijazah yang tertahan di sekolah selama puluhan tahun. Kepala sekolah itu sempat dijanjikan anggota DPD RI untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Saya sempat sowan ke salah satu anggota DPD ini dan beliau menyatakan siap membantu menyelesaikan ijazah yang sudah menumpuk sekian puluh tahun, tapi dengan syarat murid itu tidak menerima KJP," ucap kepala sekolah tersebut.
Menanggapi hal itu, Pramono berjanji melakukan program pemutihan ijazah yang tertahan. Sebab, ia menilai tak akan ada lagi pihak yang dapat menebus ijazah tertahan itu.
"Saya, kalau jadi gubernur saya, akan putihkan. Karena sudah enggak mungkin lagi untuk ditebus, siapa yang menebus?" tuturnya.
Pramono mengaku sempat menebus ijazah tertahan milik warga Cengkareng, Jakarta Barat. Menurut dia, keluarga yang ijazahnya tertahan terbilang berasal dari keluarga tidak mampu.
Politisi PDIP ini menilai tertahannya sebuah ijazah tidak hanya terjadi di satu atau dua sekolah, melainkan terjadi hingga adanya penumpukan ijazah tertahan.
"Yang begini ternyata banyak sekali. Sehingga itu dibiarkan hanya akan menumpuk saja, percuma. Maka harus dilakukan pemutihan," sebutnya.
"Seperti yang dilakukan oleh Presiden Prabowo ketika memutihkan utang-utang UMKM, ini ijazah yang ada. Kalau saya, pasti akan saya buktikan," lanjut Pramono.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Anggun P Situmorang