tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), dan Calon Gubernur DKI nomor urut 3, Pramono Anung, buka suara atas hasil survei elektabilitas paslon Pilkada DKI 2024 oleh Litbang Kompas.
Keduanya memberikan tanggapan yang berbeda atas survei Litbang Kompas yang terbaru. RK cenderung menolak terhadap hasil survei tersebut.
Hal ini lantaran elektabilitas RK-Suswono berada di angka 34,6 persen, berada di urutan kedua setelah Pramono Anung-Rano Karno yang mendapatkan elektabilitas 38,3 persen.
Menurut eks Gubernur Jawa Barat ini, survei Litbang Kompas diambil sebelum debat kedua Pilkada DKI 2024.
"Yang saya tahu, data Kompas itu kan diambil sebelum debat kedua. Ada survei-survei pasca-debat yang sudah dirilis, angkanya juga kan meningkat. Nah, kalau ada perpindahan, sama aja," ucap RK kepada awak media, Selasa (5/11/2024).
Politikus Partai Golkar itu mengeklaim 25 persen kader PDIP selaku parpol yang mengusung Pramono-Rano memilih RK-Suswono. Menurut RK, tak semua kader PDIP mengikuti arahan Megawati Soekarnoputri selaku pimpinan parpol berlambang banteng moncong putih itu.
Secara keseluruhan, kata RK, sebanyak 30 persen pendukung Pramono-Rano justru mendukung pasangan RK-Suswono.
"Pemilih PDIP juga disurvei-survei minimal 25 persennya ke kami. Artinya apa? Ya namanya pemilih, tidak ada namanya jaminan 100 persen akan sesuai dengan arah dari koalisinya," sebut dia.
"Karena yang disampaikan tadi juga sama saja dengan pihak di sana, yang pemilihnya ternyata hampir 30 persen memilih pasangan RIDO. Saya kira itu saja," terang RK.
Sementara itu, Pramono cenderung lebih menerima hasil survei Litbang Kompas. Ia mengaku tak akan mengubah gaya kampanyenya meski survei Litbang Kompas mengunggulkan Pramono-Rano.
Politikus PDIP ini mengaku bakal terus berjuang memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Kata Pramono, dia bakal terus berjuang hingga hari pemungutan suara.
"Saya tetap fight, saya tetap akan konsolidasi ke bawah. Jadwal saya tidak akan berkurang, Karena saya tahu ini masih 22 hari [hingga pemungutan suara]," ucapnya kepada awak media, Selasa (5/11/2024).
Pramono meminta kepada timnya untuk tidak terlena dengan hasil survei Litbang Kompas. Ia tidak menginginkan adanya pihak Tim Pemenangan Pramono-Rano yang membuat kesalahpahaman di antara masyarakat.
Eks Menteri Sekretaris Kabinet ini mengatakan dirinya bersama Rano Karno alias Bang Doel akan terus berjuang sesuai jalur, salah satunya menguatkan kampanye program-program andalannya.
"Saya juga enggak mau berstatement apapun tentang apa yang mereka [rival politik] lakukan. Karena bagi saya itu, prinsip bahwa dalam pilgub ini, sekali lagi saya katakan, lawan saya adalah diri saya sendiri. Seperti hari ini suara dari pagi sudah hilang, tetap saja keliling hari ini sampai malam," terang Pramono.
Diberitakan sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon gubernur-wakil gubernur Pilkada DKI 2024, Selasa. Survei Litbang Kompas dilakukan pada 20-25 Oktober 2024.
Hasil survei, elektabilitas Pramono-Rano, paling tinggi daripada dua paslon lain, yakni mencapai 38,3 persen.
Sementara itu, elektabilitas RK-Suswono, menduduki posisi nomor dua. Elektabiltias paslon yang diusung parpol KIM Plus ini 34,6 persen.
Beda elektabilitas Pramono-Rano dengan RK-Suswono tidak mencapai empat persen. Kemudian, hasil survei yang sama, elektabilitas terendah dipegang Calon Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Elektabilitas paslon independen ini 3,3 persen.
Menurut Litbang Kompas, responden mengaku sudah pasti akan pilihannya. Mereka tak akan mengubah pilihan masing-masing hingg pemungutan suara berlangsung pada 27 November 2024.
Meski demikian, angka responden yang belum memutuskan pilihannya (undecided voter) mencapai 23,8 persen. Dengan demikian, hasil survei Litbang Kompas mengindikasikan masih terbuka peluang peningkatan dukungan di antara paslon yang bersaing melalui kalangan undecided voter.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto