Menuju konten utama
Pilgub DKI 2024

Pramono Anung Ikuti Kesepakatan Anies soal Warga Kampung Bayam

Pramono akan bertemu dengan warga Kampung Bayam. Ia berjanji akan membuat kebijakan solutif atas persoalan tersebut.

Pramono Anung Ikuti Kesepakatan Anies soal Warga Kampung Bayam
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno saat membacakan deklarasi kampanye Pilkada DKI Jakarta 2024 damai di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (24/9/2024). (Tirto.id/Yohanes Hasiholan)

tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengaku telah membuat kesepakatan dengan warga Kampung Bayam. Pramono berjanji akan menyelesaikan persoalan terkini mereka.

"Kebetulan saya sudah menandatangani kesepakatan [dengan] warga Kampung Bayam, saya sudah menandatangi, saya berjanji untuk menyelesaikan itu," ucapnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).

"Isi kesepakatannya salah satunya menyelesaikan persoalan di Kampung Bayam," lanjut dia.

Pramono mengatakan, warga Kampung Bayam sejatinya telah membuat perjanjian dengan Anies Baswedan saat masih menjabat gubernur DKI Jakarta. Isi perjanjian tersebut, yakni memasukkan warga Kampung Bayam ke rumah susun bernama Kampung Susun Bayam (KSB).

Karena itu, Pramono mengaku membuat perjanjian dengan warga Kampung Bayam seperti perjanjian Anies dengan warga kampung tersebut.

"Sebelum Mas Anies menyelesaikan tugasnya, sebenarnya sudah ada kesepakatan dengan teman-teman Kampung Bayam," sebut Pramono.

"Dikembalikan kepada apa yang menjadi kesepakatan antara warga yang jumlahnya 133 KK [kartu keluarga] dengan Mas Anies," lanjut dia.

Pramono mengakui, ada persoalan yang mengganjal warga Kampung Bayam ketika hendak dimasukkan ke Kampung Susun Bayam, yakni terkait biaya. Pengelola Kampung Susun Bayam mematok harga sewa unit yang terlalu tinggi bagi warga Kampung Bayam.

Ia lantas berjanji akan mengevaluasi harga sewa unit Kampung Susun Bayam. Dalam kesempatan itu, Pramono juga berjanji akan mengunjungi warga Kampung Bayam.

"Pada waktu itu biayanya disepakati Rp600 ribu, mungkin dengan perkembangan yang sekarang kita evaluasi kembali, apakah tetap Rp600 ribu atau bagaimana," ungkap Pramono.

"Rencana dalam waktu itu dekat ini saya akan ke sana," imbuhnya.

Untuk diketahui, warga Kampung Bayam digusur karena pembangunan JIS. Kemudian, era Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI, Kampung Bayam dijanjikan untuk menempati Kampung Susun Bayam.

Namun, saat Kampung Susun Bayam sudah siap ditempati, warga Kampung Bayam tak diperkenankan menempati hunian berbentuk rumah susun tersebut. Hal ini terjadi saat Heru Budi Hartono menjabat Penjabat (Pj) Gubernur DKI.

Sebagian warga memilih untuk direlokasi ke Rusun Nagrak setelah dibujuk Pemprov DKI. Sementara itu, sebagain warga memilih untuk menempati Kampung Susun Bayam.

Akan tetapi, Pemprov DKI pada awal 2024 menggusur warga yang menempati Kampung Susun Bayam. Mereka dipindahkan ke hunian yang terletak di Jakarta Utara. Oleh Heru Budi, warga Kampung Bayam dijanjikan untuk dibangunkan rusun di Jakarta Utara.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fahreza Rizky