tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, memastikan bahwa program transportasi gratis yang selama ini disediakan untuk warga Jakarta akan terus dilanjutkan.
"Lanjut dong, yang sudah bikin enak lanjut tapi jaga adab, sudah itu saja kok," kata Dharma usai blusukan di Pasar Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).
Menurut Dharma, dirinya juga akan memperbanyak kantong-kantong parkir di tempat pemberhentian pusat transportasi umum, seperti stasiun dan terminal.
Dia berpandangan, selama ini banyak masyarakat yang enggan menggunakan transportasi umum karena keterbatasan lahan parkir. Menurutnya, banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi hanya sampai pusat pemberhentian transportasi umum, namun kesulitan mencari lahan parkir.
"Kantong parkir harus disediakan agar masyarakat yang akan masuk ke kota bisa memarkir mobilnya di situ, paling enggak mengurangi bahan bakarnya dan mengurai kemacetan, sehingga dia nyaman naik transportasi umum. Karena kalau tidak ada parkir, omong kosong dia mau nyaman menitipkan kendaraannya," ungkap dia.
Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana memulai kampanye dari Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, hari ini. Keduanya memandang bahwa Lapangan Banteng memiliki filosofi pembebasan Irian Barat yang akan dijadikannya simbol bahwa mereka juga akan membebaskan warga dari regulasi yang tidak pro rakyat.
“Ini adalah momentum kita untuk membebaskan rakyat Jakarta dan memberikan rasa aman, didahului dengan pondasi membangun adab di antara kita nanti,” kata Dharma di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).
Dharma juga berbincang dengan sejumlah pengunjung yang tengah beristirahat usai berolahraga. Kepada sekumpulan orang yang tengah duduk, dia memperkenalkan dirinya dan Kun yang merupakan paslon nomor urut dua.
Dharma juga menjelaskan sedikit visi-misinya untuk membangun Jakarta yang pro rakyat dan harus terbebas dari berbagai kepentingan partai. Selain itu, dia juga menyebut akan membawa warga Jakarta aman dari konspirasi pandemi.
“Hanya kami yang berbicara pandemi. Pandemi ini agenda asing untuk mengambil suatu bangsa dan menguasainya tanpa kekuatan militer, tapi dengan program,” ucap Dharma.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi