Masuk tirto.id
tirto.id - Presiden Prabowo Subianto menjamin istilah "ketua untung duluan" yang dipelesetkan dari koperasi unit desa (KUD) tidak akan terjadi kembali. Hal ini dinyatakan saat peresmian program Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
"Dulu ada plesetan, dulu waktu Orde Baru juga dibentuk KUD, tapi akhirnya diplesetin KUD singkatan ketua untung duluan, dan ini tidak boleh terjadi," ucapnya.
Prabowo juga bercerita tentang pengalamannya menemui praktik ketua untung duluan saat masih aktif menjadi tentara. Menurut dia, ketua koperasi di TNI kerap memiliki lebih dari satu mobil.
Biasanya, satu ketua koperasi di TNI memiliki tiga mobil yang diparkirkan di asrama anggota TNI. Karena itu, banyak anggota TNI yang mengetahui praktik ketua untung duluan.
"Ketua koperasi mobilnya 3 bayangkan. Itu yang kurang pintar, kok mobilnya di parkir di asrama, jadi semua orang tahu," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Prabowo lantas memastikan praktik ketua koperasi yang mengambil keuntungan dari koperasi TNI tidak kembali terjadi kepada Pangilma TNI Jenderal Agus Subiyanto. Menjawab hal itu, Agus memastikan tak ada ketua yang mengambil keuntungan dari koperasi.
Sambil bergurau, Prabowo menyebutkan bagaimana jika dia masih menemukan praktik tersebut.
"Sekarang yakin di bawah panglima TNI sudah nggak seperti itu ya, Pak Subiyanto? Sudah enggak ada kan? Ke toko operasi semacam itu sudah enggak ada kan di TNI? Sudah enggak ada? Bagus. Kalau saya cek ada, bagaimana?" tutur Prabowo.
Prabowo juga bercerita bahwa pernah mendapati seorang ketua koperasi berpangkat kapten yang tak pernah melaporkan keuangan. Saat mendapati ketua koperasi tersebut terlihat gemetar ketika ditanya soal laporan, Prabowo lantas meminta intel untuk memeriksa operasional koperasi dimaksud.
"Pasti ada sesuatu yang dia takuti kan. Wah, panggil. Kasih intel, periksa ini koperasi. Niatnya tidak diperiksa. Niatnya mau dapat laporan tapi dia sendiri (ketakutan). Jadi ketua-ketua Koperasi Merah-Putih, kalau dipanggil itu untuk diminta laporan yang baik. Tapi saya yakin, sekarang tidak ada. Koperasi Merah-Putih milik rakyat. Jaman sekarang banyak gadget, teknologi, akan diawasi ketat," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, peluncuran koperasi desa menandai terbentuknya 80.081 koperasi secara hukum. Peluncuran itu disebut sebagai sebuah pencapaian bersejarah dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.
Pembangunan Kopdes memanfaatkan aset desa yang sudah ada, seperti balai desa atau gedung sekolah tidak terpakai. Sebanyak 108 Kopdes percontohan telah siap beroperasi dan akan menjadi model bagi daerah lain.
Dalam 3-4 tahun ke depan, Kopdes disebut akan menjadi tulang punggung ekonomi desa.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Hendra Friana
