tirto.id - Pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sudah berlangsung sejak 3 Juli 2021. Namun, masih banyak daerah yang abai terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes).
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pada pekan ini terjadi kenaikan jumlah kelurahan yang kepatuhan memakai masker warganya kurang dari 60%. Pada pekan sebelumnya sebanyak 2.654 kel/desa, kini menjadi 3.455 kel/desa.
Dari jumlah tersebut, kata Wiku, paling banyak berasal dari Jawa Timur (569 kel/desa tidak patuh), Aceh (558 kel/desa tidak patuh), Jawa Barat (481 kel/desa tidak patuh), Jawa Tengah (270 kel/desa tidak patuh), dan Gorontalo (212 kel/desa tidak patuh).
“Ini menunjukkan bahwa semakin bertambahnya kel/desa yang warganya abai dalam menjalankan protokol Kesehatan,” kata Wiku saat menyampaikan perkembangan PPKM Darurat, Selasa (13/7/2021).
Karena itu, Wiku Kembali mengingatkan, penanganan COVID dengan meningkatkan fasilitas kesehatan mungkin saja dapat membantu penanganan pada orang yang sudah terinfeksi COVID-19. Namun tidak akan pernah cukup apabila orang yang terinfeksi jumlahnya terus meningkat dan tidak terkendali.
Upaya jangka panjang, murah, dan paling cepat, kata Wiku, adalah dengan terus meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga kebersihan diri.
Dia menyebut, kapan pandemi ini berakhir ditentukan dengan seserius apa dalam berkomitmen untuk disiplin protokol kesehatan, serta ketegasan pemerintah pusat maupun daerah dalam menindak tegas pelanggarannya oleh individu, kelompok masyarakat atau institusi.
Wiku bilang, melindungi diri dan orang-orang terdekat sebenarnya sangat mudah dilakukan, yaitu dengan menolak kunjungan atau ajakan berkumpul yang berpotensi meningkatkan penularan, memanfaatkan sebaik mungkin apabila memiliki kesempatan untuk WFH, sebisa mungkin tidak keluar rumah untuk keperluan yang tidak mendesak.
Bagi yang terpaksa harus keluar rumah untuk bekerja, kata Wiku, diharapkan untuk menggunakan masker dengan baik dan benar, dan selalu mencuci tangan atau minimal membawa hand sanitizer.
“Jangan membuka masker di tempat keramaian, apalagi pada saat berbicara dengan orang lain. Saya turut mendoakan semoga kita semua yang terpaksa tetap harus keluar rumah untuk bekerja agar selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan diberikan kesehatan agar terhindar dari COVID-19,” kata Wiku.
Editor: Agung DH