tirto.id - Nicholay Aprilindo, kuasa hukum keluarga mendiang Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan, meminta aparat penegak hukum untuk mendalami beberapa sosok yang sempat bertemu dengan Arya Daru sebelum akhirnya tewas.
Permintaan itu dilayangkan saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi XIII DPR RI pada Selasa (29/9/2025).
“Tolong didalami pemeriksaan dan dikembangkan pemeriksaan pertama terhadap seseorang bernama Vara yang saat itu berada bersama almarhum,” kata Nicholay di dalam Ruang Rapat Komisi XIII DPR RI, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Dia menjelaskan bahwa sosok Vara merupakan seseorang yang tengah bersama Arya Daru ketika sedang makan siang di kawasan Pos Bloc Jakarta. Setelah itu, lanjutnya, keduanya berada di mal Grand Indonesia (GI) saat sore harinya.
Lalu, Nicholay juga meminta agar sosok bernama Dion juga didalami. Bahkan, dia juga meminta agar pengemudi taksi yang mengantar Arya Daru ke GI, serta mengantarnya ke kediamannya, juga harus diselidiki.
“Kemudian Dion yang bersama-bersama juga dengan almarhum pada saat itu. Kemudian sopir taksi yang mengantar almarhum ke GI (Grand Indonesia) ke Kemlu dan sopir taksi yang mengantar almarhum dari Kemlu ke tempat kos almarhum,” ucapnya
Lebih lanjut, dia juga ingin agar hasil pemeriksaan psikologi forensik untuk ditindaklanjuti.
"Kami berlandaskan pada hasil pemeriksaan psikologi forensik. Dalam pemeriksaan psikologi forensik, ini jelas dikatakan bahwa ini harus ditindaklanjuti," ucapnya.
Dia menyebut perlunya penggalian mendalam guna mendiagnosis mental Arya Daru. Bahkan, langkah ini perlu melalui wawancara terhadap pihak-pihak yang memang terbilang dekat dengan Arya Daru, seperti orang tua atau rekan kerja dekatnya.
“Kalimatnya mengatakan bahwa meski penyebab kematian daru sudah mengarah pada cara kematian tertentu, tapi diagnosis mental dan dinamika psikososial Daru perlu digali dan dianalisis lebih mendalam dengan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang secara signifikan dapat menggambarkan diri Daru,” ucapnya.
Namun dia menyayangkan rupanya pihak keluarga dan rekan kerjanya belum bisa ditemui lantaran masih berduka. Lalu, lanjut Nicholay, sebetulnya diperlukan juga untuk melakukan pemeriksaan terhadap barang pribadi Arya Daru seperti handphone dan laptop untuk mengecek kesehariannya.
Menurutnya, barang pribadi Arya Daru berpotensi bisa menunjukkan kondisi kesehatan mentalnya. Namun, naasnya handphone milik Arya Daru belum juga ditemukan hingga saat ini.
“Handphone yang sehari-hari digunakan juga belum ditemukan keberadaannya sehingga semakin sulit untuk mendapatkan gambaran yang lebih Definitif terkait diagnosis kesehatan mental Arya Daru,” katanya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto
Masuk tirto.id


































