Menuju konten utama

Polda Bali Masih Mendalami Peran Ratusan Pedemo yang Ditangkap

Daniel tidak merinci berapa jumlah orang yang telah dilepas atau jumlah orang yang masih ditahan di Polda Bali.

Polda Bali Masih Mendalami Peran Ratusan Pedemo yang Ditangkap
Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Forkopimda Provinsi Bali berfoto bersama para pacalang setelah Gelar Agung Pacalang di Lapangan Niti Mandala Renon, Senin (01/09/2025). tirto.id/Sandra Gisela

tirto.id - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, mengungkap 138 orang pedemo yang ditahan oleh Polda Bali telah diperiksa secara intensif. Ratusan orang tersebut ditahan karena dianggap membahayakan saat aksi demonstrasi berlangsung dan mayoritas berasal dari luar Bali.

“Ada beberapa yang harus dilepas, harus dikembalikan, tetapi ada beberapa yang harus dilakukan pendalaman karena diduga terkait dengan kegiatan-kegiatan anarkis, seperti kekerasan, provokasi, dan membuat kerusakan," terang Daniel kepada media di Lapangan Niti Mandala Renon setelah Gelar Agung Pacalang, Senin (1/9/2025).

Namun, Daniel tidak merincikan berapa jumlah orang yang telah dilepaskan atau jumlah orang yang masih ditahan di Mapolda Bali. Dia hanya menyebut sedang mendalami peran dari masing-masing orang yang diamankan itu.

Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster, membenarkan bahwa pedemo yang diduga anarkis kebanyakan berasal dari luar Bali. Para pedemo tersebut ditahan agar dapat dimintai penjelasan dan diperiksa apakah ada tindakan yang melanggar peraturan perundang-undangan atau tidak.

Apabila tidak, pedemo yang bersangkutan akan dilepaskan. Namun, jika ditemukan tindakan yang melanggar, Koster memastikan tidak akan membiarkannya agar menjadi pembelajaran yang baik untuk masyarakat.

“Kalau melakukan kekerasan dari pihak keamanan, saya pastikan tidak. Namun, (fungsi) pihak keamanan adalah menjaga wilayahnya dari para demonstran yang arahnya anarkis," tegas Koster.

Koster mengungkap orang Bali tidak memiliki karakter anarkis, sebab mereka paham karena Bali adalah daerah wisata yang hidup dari pariwisata. Dia menilai, tindakan merusak dan membakar fasilitas umum merupakan hal yang tidak lazim terjadi di Bali.

“Tentu kami berharap tidak ada demo lagi. Kemarin sudah cukup aparat kepolisian dan TNI bekerja penuh sampai pagi hari. Jadi menurut saya sudah relatif kondusif. Kita berharap masyarakat Bali menjaga bersama, jangan sampai ada yang anarkis dan merugikan kita semua," tutup Koster.

Dilaporkan sebelumnya, aksi unjuk rasa dilaksanakan di Bali pada Sabtu (30/8/2025) pukul 11.00 WITA hingga Minggu (31/8/2025) pukul 05.00 WITA buntut tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Penjompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

Aksi tersebut berlangsung ricuh, sehingga sebanyak 138 orang pedemo ditahan oleh Polda Bali karena dianggap membahayakan saat aksi demonstrasi berlangsung. Berdasarkan hasil investigasi kepolisian, mayoritas yang ditahan adalah warga pendatang dari luar Bali.

Baca juga artikel terkait DEMO atau tulisan lainnya dari Sandra Gisela

tirto.id - Flash News
Kontributor: Sandra Gisela
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Abdul Aziz