Menuju konten utama

22 Orang Pedemo Ditangkap saat Aksi di Depan Mapolda Bali

Polda Bali menyatakan bahwa 22 massa yang ditangkap terdiri atas empat orang dari Bali dan sisanya berasal dari luar Bali.

22 Orang Pedemo Ditangkap saat Aksi di Depan Mapolda Bali
Massa dari gabungan mahasiswa dan pengemudi ojek daring menyanyikan lagu Indonesia Raya saat unjuk rasa di depan Polda Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (30/8/2025). Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya meminta personel mengutamakan pendekatan persuasif dalam mengawal aksi demonstrasi dari sejumlah elemen masyarakat sipil. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/YU

tirto.id - Aliansi Bali Tidak Diam yang terdiri atas mahasiswa, elemen masyarakat, dan ojek online melakukan demonstrasi di depan Mapolda Bali, Sabtu (30/08/2025). Demonstrasi tersebut dilakukan buntut tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/08/2025) malam.

Berdasarkan pantauan Tirto, aksi tersebut dimulai sejak pukul 10.00 WITA. Masyarakat yang mengenakan pakaian hitam dan jaket ojek online tersebut memulai demonstrasi dengan melakukan long march dari Gelanggang Olahraga (GOR) Ngurah Rai menuju Mapolda Bali.

Selama perjalanan, mereka berseru "Reformasi, Reformasi!" sambil membentangkan poster bertuliskan "Affan Kurniawan dibunuh polisi". Tidak hanya itu, mereka juga membawa bendera One Piece hitam sambil berorasi menyerukan tuntutan. Diketahui, terdapat 33 tuntutan dalam aksi ini, termasuk reformasi total di tubuh Polri.

Pada awalnya, demonstrasi berlangsung dengan damai tanpa keberadaan kendaraan taktis. Namun, sekiranya pukul 15.00 WITA, demonstrasi memanas dan berlangsung ricuh. Massa aksi mulai mendobrak pintu gerbang Mapolda Bali dan melempar batu beserta kayu. Api suar juga terlihat dinyalakan dalam barisan massa. Akibatnya, pasukan polisi langsung berlari keluar dan membuat barikade.

Dua water cannon langsung diarahkan untuk memukul mundur massa aksi, sementara satu unit kendaraan taktis dan satu unit barakuda disiagakan. Seusai water cannon beraksi, massa aksi langsung terpecah ke arah GOR Ngurah Rai dan Pasar Kreneng. Sekitar pukul 15.50 WITA, gas air mata dilepaskan kepada massa.

Massa demonstrasi di Mapolda Bali bubar pada pukul 17.00 WITA. Tampak personel Polda Bali mulai memungut batu dan kayu di sekitar Mapolda Bali, sambil mengidentifikasi kendaraan rusak yang dibawa ke gedung. Kaca Gedung Ditreskrimsus Polda Bali juga tampak jebol dikarenakan lemparan batu dan kayu dari aksi demonstrasi.

Pantauan Tirto, terdapat beberapa massa aksi yang ditangkap oleh pihak kepolisian dengan cara diapit lengannya, lalu digiring masuk ke dalam Mapolda Bali.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, mengatakan bahwa beberapa massa aksi ditangkap karena melakukan pelemparan kepada petugas.

"Ada 22 massa aksi yang diamankan, empat orang berasal dari Bali dan sisanya dari luar. Delapan orang anggota polisi yang terluka terkena lemparan," ungkap Ariasandy ketika dihubungi Kontributor Tirto seusai aksi, Sabtu (30/08/2025).

Baca juga artikel terkait AKSI DEMO atau tulisan lainnya dari Sandra Gisela

tirto.id - Flash News
Kontributor: Sandra Gisela
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Andrian Pratama Taher