Menuju konten utama

Pesan Tulisan Tangan dari Prabowo Untuk Siswa Sekolah Rakyat

Secarik pesan sederhana dari tangan Presiden kini menjadi pengingat untuk terus berjuang menggapai masa depan.

Pesan Tulisan Tangan dari Prabowo Untuk Siswa Sekolah Rakyat
Presiden Prabowo Subianto menuliskan pesan motivasi di buku catatan milik Juniar Diah Afifah, siswi SRMA 10 Jakarta Selatan, usai kunjungan sekolah rakyat, Kamis (11/9/2025). FOTO/dok.Kemensos

tirto.id - Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan pada Kamis siang berlangsung penuh kejutan. Di sela-sela peninjauan, Presiden menulis secarik pesan dengan tangannya sendiri, khusus ditujukan kepada salah satu siswi, Juniar Diah Afifah (16).

"Belajarlah yang baik, hormati guru. Cintai ayah dan ibu. Rajin sembahyang. Selalu sopan dengan teman. Olahraga selalu. Cintai Tanah Air. Semangat terus. Selalu gembira!" begitu bunyi pesan singkat namun sarat makna yang ditorehkan Presiden di buku catatan Juniar.

Bagi Juniar, siswi asal Setiabudi, momen itu benar-benar di luar dugaan. Pagi harinya ia hanya mendengar pengumuman mendadak dari sekolah bahwa Presiden akan berkunjung.

“Aku kaget, enggak nyangka banget,” katanya.

Persiapan pun dilakukan terburu-buru. Guru meminta siswa segera merapikan diri. “Rasanya deg-degan, buru-buru rapi-rapi, ganti baju, terus ke lapangan. Waktunya singkat banget,” tambahnya.

Tak lama, halaman sekolah yang biasanya sepi berubah riuh. Barisan siswa berdiri rapi, guru sibuk mengatur, wartawan menyiapkan kamera. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono turut hadir menyambut. Sorak tepuk tangan menggema ketika rombongan Presiden memasuki area sekolah.

Bagi Juniar, ini kali pertama bertatap muka langsung dengan Presiden. Ia bahkan mendapat kesempatan tampil membawakan Yel Lagu Lingkungan (YLL). “Rasanya semangat banget, campur deg-degan. Aku enggak pernah kebayang bisa tampil langsung di depan Presiden,” ujarnya dengan mata berbinar.

Kejutan sesungguhnya datang setelah acara usai. Saat kembali ke kamar asrama, ia mendapati buku catatannya telah terisi tulisan tangan Presiden. Begitu sadar pesan itu asli, Juniar spontan meloncat kegirangan. “Aku langsung pamer ke teman-teman asrama,” katanya sambil tertawa. “Teman-teman bilang iri, tapi mereka ikut senang juga.”

Tulisan tangan itu kini berniat ia laminating dan pajang di dinding kamar. “Setelah baca surat itu, aku jadi makin semangat. Aku pengen raih cita-cita tinggi, insya Allah bisa kuliah di luar negeri dengan beasiswa, terus jadi pengusaha di bidang kreatif,” ucapnya penuh tekad.

Sebelum menutup ceritanya, Juniar juga menitip pesan untuk rekan-rekan sebaya di seluruh Indonesia. “Jangan lupa belajar giat, jangan patah semangat. Masa depan itu enggak bisa diduga, bisa jadi lebih tinggi dari cita-cita kita sendiri.”

Bagi Juniar, kunjungan Presiden ke SRMA 10 bukan hanya peristiwa bersejarah, tetapi juga sumber motivasi yang akan terus menguatkan langkahnya. Secarik pesan sederhana dari tangan Presiden kini menjadi pengingat untuk terus berjuang menggapai masa depan.

Baca juga artikel terkait FB POST atau tulisan lainnya dari Tim Media Service

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Tim Media Service
Editor: Tim Media Service