Menuju konten utama

Perubahan Energi Apa yang Terjadi pada Senter?

Senter yang menyala melibatkan beberapa proses perubahan energi. Lantas, perubahan energi apa yang terjadi pada senter? Simak penjelasannya di bawah ini.

Perubahan Energi Apa yang Terjadi pada Senter?
Ilustrasi perubahan energi pada senter yang menyala, digunakan oleh penambang. Penambang memanggul belerang dari kawah Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (10/2/2019). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp.

tirto.id - Saat menyalakan senter yang sebelumnya sudah diisi baterai, kita bakal mendapati cahaya yang keluar dari situ. Peristiwa tersebut tidak dapat dilepaskan dari beberapa proses perubahan energi. Lantas, perubahan energi apa yang terjadi pada senter yang menyala?

Proses menyalakan senter terdiri dari serangkaian perubahan energi. Mulanya adalah perubahan energi kimia menjadi listrik dalam baterai. Setelah itu, terjadi perubahan energi listrik menjadi energi cahaya.

Dalam Modul Ajar IPAS Perubahan Energi (2023) dijelaskan, pada dasarnya, manusia memanfaatkan energi dengan cara mengubah bentuknya terlebih dahulu menjadi wujud lain. Secara umum, alat-alat buatan manusia merupakan alat yang bisa menghasilkan perubahan energi. Suatu alat berpotensi menghasilkan perubahan energi lebih dari satu kali. Salah satunya ialah perubahan energi pada senter yang menyala.

Untuk memahami lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai perubahan energi pada senter yang menyala.

Perubahan Energi pada Senter yang Menyala

Perubahan energi pada senter yang menyala ada dua. Pertama, perubahan dari energi kimia menjadi listrik. Kedua, perubahan energi listrik menjadi cahaya. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Perubahan energi yang terjadi pada baterai

Dikutip dari Sciencing, perubahan energi dalam sebuah baterai melibatkan transformasi energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Secara khusus, konversi energi utama dalam sebuah baterai adalah dari energi kimia menjadi energi listrik. Ketika sebuah baterai terhubung dengan suatu perangkat, energi kimia yang tersimpan dalam baterai diubah menjadi energi listrik.

Proses ini memungkinkan baterai menyediakan daya listrik yang diperlukan untuk berbagai aplikasi, mulai dari perangkat elektronik kecil hingga sistem listrik yang lebih besar. Baterai dapat mendukung berbagai perangkat tanpa ketergantungan langsung pada sumber listrik eksternal

2. Perubahan Energi yang Terjadi pada Lampu Senter

Selaras dengan penjelasan sebelumnya, ketika tombol "on" di senter ditekan, energi kimia yang terdapat dalam baterai senter mengalami perubahan menjadi energi listrik. Zat kimia dalam baterai berinteraksi, menyebabkan aliran elektron dan menghasilkan arus listrik.

Selanjutnya, masih dilansir Sciencing, arus listrik yang dihasilkan dari baterai lantas dialirkan ke bola lampu di dalam senter. Dengan demikian, terjadilah perubahan energi pada senter dari energi listrik menjadi cahaya melalui pemanasan filamen lampu.

Sebagian besar energi dari bola lampu digunakan untuk menghasilkan cahaya. Sementara itu, sebagian kecil energi tersebut berubah menjadi energi panas. Hal ini karena tidak mungkin menciptakan cahaya tanpa adanya produksi panas, yang merupakan efek samping dari pergerakan elektron dalam filamen lampu.

Daftar Contoh Perubahan Energi Menjadi Cahaya

Perubahan energi pada senter yang menyala meliputi energi kimia, energi listrik, dan energi cahaya. Sebagian di antaranya juga menjadi energi panas. Selain itu, masih terdapat beberapa contoh perubahan energi kimia dan listrik menjadi energi cahaya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut daftar contoh perubahan energi menjadi cahaya.

1. Lampu listrik

Saat arus listrik mengalir melalui kawat di dalam bola lampu, energi listrik diubah menjadi energi cahaya oleh filamen di dalam bola lampu.

2. Kilat

Peristiwa alam berupa kilat juga termasuk contoh perubahan energi listrik menjadi cahaya. Kilat terjadi ketika muatan listrik yang terakumulasi di awan dilepaskan ke bumi, menghasilkan cahaya yang terlihat.

3. Layar

Sejumlah perangkat elektronik, seperti layar komputer, televisi, dan ponsel, mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. Layar ini menggunakan teknologi seperti LED atau LCD untuk menghasilkan cahaya.

4. Lampu sorot

Lampu sorot digunakan untuk menerangi area tertentu dan mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. Lampu sorot dapat menggunakan teknologi seperti LED atau lampu pijar untuk menciptakan cahaya.

5. Lampu LED

Dalam lampu Light Emitting Diode (LED), energi listrik diubah langsung menjadi cahaya melalui proses semikonduktor diode. Proses itu secara efisien menghasilkan cahaya tanpa memerlukan pemanasan seperti pada lampu pijar.

6. Lampu Neon

Lampu neon mengubah energi listrik menjadi cahaya melalui gas neon yang terdapat di dalam tabung lampu. Proses ini melibatkan ionisasi gas neon oleh arus listrik. Saat ion-ion kembali ke keadaan semula, cahaya dipancarkan.

Dari semua contoh di atas, terjadi transformasi energi listrik menjadi energi cahaya melalui berbagai mekanisme, seperti penggunaan dioda LED, bola lampu, dan teknologi layar.

Perubahan energi tersebut memungkinkan berbagai perangkat dan sistem menghasilkan cahaya yang diperlukan, mulai dari pencahayaan hingga tampilan visual.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin