Menuju konten utama

Pertamina: Vivo & BP Sepakat Lanjutkan Kerja Sama Impor BBM

Di sisi lain, Exxon dan Shell belum dapat melanjutkan pembicaraan terkai kerja sama impor BBM.

Pertamina: Vivo & BP Sepakat Lanjutkan Kerja Sama Impor BBM
Pekerja mengontrol operasional di unit Gas oil Hydrotreater di Kilang Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025). PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balongan memproduksi Diesel X yang merupakan produk BBM berkualitas tinggi dengan kandungan rendah sulfur dibawah 10 ppm standar Euro 5 melalui unit Hydrotreater berkapasitas 32 MBSD dan dapat dioperasikan dengan tiga metode operasi untuk menghasilkan gasoil series. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/agr

tirto.id - PT Pertamina Patra Niaga memastikan kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) dengan pengelola SPBU swasta akan berlanjutl

Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun mengatakan, PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU bp) telah sepakat menindaklanjuti kerja sama tersebut ke pembicaraan yang lebih teknis.

“Vivo, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis,” ujar Roberth, seperti dikutip Antara, Senin (7/10/2025).

Selanjutnya, kata Roberth, pembahasan kerja sama akan diikuti oleh kesepakatan ihwal dokumen pernyataan dalam rangka menjaga Good Corporate Governance (GCG) dan regulasi, seperti pernyataan antimonopoli, pencucian uang, penyuapan dan lain-lain.

Selain itu, badan usaha pengelola SPBU swasta nantinya akan menyampaikan kebutuhan komoditi yang dibutuhkan, membahas kesepakatan terkait spesifikasi produk, key terms, serta syarat dan ketentuan umum.

“Selanjutnya, Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi 'requirement' semua BU dan 'key term', termasuk 'joint surveyor', untuk dikonfirmasi oleh BU (badan usaha,red.) swasta terkait,” ujar dia.

Jika badan usaha swasta setuju, lanjut Roberth, maka akan dilaksanakan proses pengadaan komoditi tersebut melalui sistem lelang. Pemenang pengadaan akan disampaikan kepada badan usaha swasta dalam lingkup penyedia kargo, harga terbaik, dan volume kargo.

Kemudian, usai menuai kesepakatan badan usaha swasta ihwal pemenang pengadaan, Pertamina Patra Niaga akan membicarakan aspek komersial dan inspeksi bersama yang dilakukan.

“Selanjutnya, tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar pekan ketiga Oktober,” kata Roberth.

Roberth juga menekankan bahwa proses tersebut berjalan dengan kesepakatan dari tiga badan usaha swasta tersebut, sebab pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama dan tidak terpisah-pisah.

Di sisi lain, Exxon dan Shell belum dapat melanjutkan pembicaraan karena Shell perlu berkoordinasi dengan kantor pusat, sedangkan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November sebab masih memiliki stok yang memadai.

“Semangat kolaborasi berdasarkan niat baik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat ini untuk disikapi dengan bijak dan positif, sesuai arahan dari pemerintah,” katanya.

Baca juga artikel terkait IMPOR

tirto.id - Insider
Sumber: Antara
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana