Menuju konten utama

Perbedaan Teori Evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann

Apa perbedaan teori evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann? Berikut ini kesimpulan teori evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann.

Perbedaan Teori Evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann
Patung Charles Darwin dan bekas sekolahnya yang sekarang menjadi Shrewsbury Library. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Teori evolusi berkembang dinamis dan melahirkan berbagai perdebatan. Perdebatan ilmuwan mengenai evolusi yang cukup populer melibatkan Charles Darwin, Jean-Baptiste Lamarck, dan Weismann.

Teori evolusi menyatakan makhluk hidup yang ada sekarang adalah hasil dari serangkaian perubahan yang terjadi pada makhluk hidup di masa lalu dalam jangka waktu lama.

Evolusi merupakan perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama. Contoh dari evolusi adalah perubahan dari lima jari menjadi satu pada kuda. Perubahan bentuk fisik jerapah untuk bertahan hidup juga merupakan contoh evolusi.

Perbedaan Teori Evolusi Darwin dan Lamarck

Perbedaan antara teori evolusi Darwin dan Lamarck terletak pada pandangan mereka tentang bagaimana evolusi terjadi. Salah satu pendapat yang bersinggungan tentang evolusi dari Darwin dan Lamarck adalah tentang evolusi jerapah.

Berikut ini ringkasan perbedaan teori darwin dan lamarck tentang evolusi jerapah:

1. Teori Darwin

Menurut Charles Darwin, jerapah memiliki leher panjang karena evolusi akibat persaingan makanan saat seleksi alam. Jerapah dengan leher pendek tidak mampu bertahan hidup dan jumlahnya terus berkurang sehingga yang dapat bertahan hidup adalah jerapah berleher panjang

2. Teori Lamarck

Jean-Baptiste Lamarck mengatakan bahwa modifikasi suatu individu dapat diwariskan ke keturunannya. Menurut Lamarck, jerapah dulunya berleher pendek tetapi karena ingin menggapai dedaunan yang ada di pucuk pohon, lambat laun meniru pun menjadi Panjang

Lamarck berpendapat bahwa evolusi terjadi karena pewarisan sifat yang diperoleh dari lingkungan, sedangkan Darwin beranggapan bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam, di mana individu yang paling dapat beradaptasi dengan lingkungan akan bertahan hidup dan berkembang biak.

Lamarck menulis bahwa spesies selalu menyesuaikan dan berubah supaya sesuai dengan lingkungan mereka. Tapi Lamarck tidak bisa secara meyakinkan menggambarkan bagaimana perubahan ini terjadi.

Perbedaan Teori Evolusi Lamarck dan Weismann

August Friedrich Leopold Weismann adalah ahli biologi Jerman yang juga mempelajari perkembangan dan evolusi. Berbeda dengan Lamarck, Weismann menyampaikan bahwa evolusi berkaitan dengan teori hereditas atau pewarisan.

Berikut beberapa poin perbedaan Teori Evolusi Lamarck dan Weismann:

1. Cara Memperoleh Pewarisan Sifat

Lamarck berpendapat bahwa evolusi terjadi karena pewarisan sifat yang diperoleh dari lingkungan. Selain itu Lamarck juga berpendapat bahwa modifikasi suatu individu dapat diwariskan ke keturunannya melalui sel somatic.

Sebaliknya, Weismann berpendapat bahwa evolusi terjadi karena faktor genetik atau pewarisan sifat gen-gen. Weismann menyimpulkan bahwa informasi hanya diwariskan melalui sel gamet (sperma/ovum), bukan oleh sel somatic

2. Ada organ tubuh yang Hilang

Lamarck beranggapan bahwa organ tubuh atau sifat yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan organ tubuh atau sifat yang tidak digunakan akan menyusut bahkan akan hilang. Sebaliknya, Weismann berpendapat bahwa perubahan pada organisme terjadi melalui mutasi pada materi genetik yang diwariskan ke keturunan.

Dalam penelitiannya, Weismann menemukan bahwa semua keturunan tikus memiliki ekor yang utuh, dan tidak ada satupun bayi tikus yang memiliki ekor terpotong. Ini berarti, teori evolusi Lamarck yang menyatakan bahwa modifikasi suatu individu dapat diwariskan ke keturunannya tidak benar

3. Adanya Faktor Seleksi Alam

Lamarck tidak mengemukakan teori seleksi alam, sedangkan Weismann mendukung teori seleksi alam yang dikemukakan oleh Darwin. Weismen beranggappan seleksi alam dapat menyebabkan mutasi genetic dan mendorong evolusi agar mahluk hidup dapat bertahan pada perubahan lingkungan.

Kesimpulan Teori Evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann

Berikut ini ringkasan perbedaan kesimpulan teori evolusi Darwin, Lamarck, dan Wismann:

1. Kesimpulan Teori Evolusi Darwin

Teori evolusi Darwin dikenal dengan teori seleksi alam. Teori seleksi alam mengandung dua pemahaman, yaitu bahwa spesies sekarang berasal dari spesies dahulu serta asal terbentuknya spesies karena seleksi alam. Menurut teori Darwin, panjangnya leher jerapah merupakan salah satu contoh seleksi alam.

2. Kesimpulan Teori Evolusi Lamarck

Pokok-pokok pikiran dalam teori evolusi Lamarck adalah sebagai berikut:

  • Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna.
  • Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
  • Organ yang mengalami perubahan karena terus-menerus dipakai dan berkembang makin sempurna. Sedangkan organ yang tidak diperlukan lagi perkembangannya akan menurun, dan akhirnya rudiment (teori use and disuse).
  • Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan dapat diturunkan.

3. Kesimpulan Teori Evolusi Weismann

Weismann mengatakan bahwa sifat leher Panjang-pendek pada jerapah dikendalikan oleh gen. Ia menyebut gen leher Panjang bersifat dominan, sedangkan gen untuk leher pendek bersifat resesif. Oleh karena itu, jerapah berleher Panjang merupakan keturunan yang bersifat homozigot dominan atau heterozigot.

Sebaliknya sifat homozigot resesif dimiliki oleh jerapah leher pendek. Jerapah berleher pendek yang homozigot resesif tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga akhirnya punah.

Teori evolusi Weismann menjadi tolak ukur ditemukannya teori evolusi modern yang menjadi dasar teori mutasi genetic modern.

Baca juga artikel terkait TEORI EVOLUSI atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom