Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Perang Rusia Terbaru: Apa Alasan Presiden Ukraina Mau Ketemu Putin?

Berikut adalah berita terbaru dari perang Rusia dan Ukraina, mungkinkah ada gencatan senjata?

Perang Rusia Terbaru: Apa Alasan Presiden Ukraina Mau Ketemu Putin?
Pemadam kebakaran memadamkan api di sebuah rumah yang terbakar setelah serangan terbaru, di wilayah yang dikuasai separatis Donetsk, Ukraina, Snein (28/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Alexander Ermochenko/AWW/djo

tirto.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, sudah ada lebih dari satu juta orang meninggalkan Ukraina di tengah serangan Rusia. Saat ini, pasukan Rusia sudah menguasai kota terbesar kedua Kherson.

Al Jazeera melaporkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kalau dia harus segera bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, duduk bersama dan melakukan pembicaraan secara langsung untuk mengakhiri invasi Rusia ke negaranya.

“Bukannya saya ingin berbicara dengan Putin,” kata presiden Ukraina itu ketika berbicara kepada wartawan di kantornya yang dijaga ketat.

“Saya perlu berbicara dengan Putin. Dunia perlu berbicara dengan Putin. Tidak ada cara lain untuk menghentikan perang ini.”

Kalau seandainya dia punya kesempatan untuk berbicara kepada Putin, maka dia akan bilang:“Apa yang Anda inginkan dari kami? Tinggalkan tanah kami.”

“Duduklah dengan saya, tetapi jangan sejauh 30 meter,” kata Zelenskyy merujuk pada sikap Putin yang menerima para pemimpin dunia di meja yang sangat panjang.

Selain itu, Presiden Ukraina juga meminta Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Kyiv.

Seperti diberitakan CNN, delegasi Rusia dan Ukraina sudah melakukan pertemuan kedua yang lokasinya dirahasiakan. Isi utama dari pertemuan itu adalah tentang gencatan senjata dan koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari desa/kota yang hancur akibat perang.

Infografik Konflik Ukraina Rusia

Infografik Konflik Ukraina-Rusia. tirto.id/Rangga

Situasi Ukraina Terkini

The Guardian melaporkan, telah terjadi kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklik terbesar di Eropa yang terletak di Zaporizhzhya, Ukraina. Meski sudah padam, tempat itu sempat terbakar selama beberapa jam.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia melakukan "teror nuklir". Sedangkan Wali Kota Dmytro Orlov melalui saluran Telegram mengatakan kejadian itu, “Sebagai akibat dari serangan musuh yang terus menerus terhadap bangunan dan unit pembangkit listrik tenaga nuklir."

Namun demikian, tidak ada yang tewas dalam peristiwa itu, tetapi telah memicu keprihatinan mendalam atas nasib pembangkit nuklir Ukraina di tengah pertempuran yang memburuk.

Selain itu, pasukan Rusia tampak bergerak untuk memotong Ukraina dari laut melalui pelabuhan-pelabuhan utama di selatan.

Sementara seorang pejabat pertahanan AS menyatakan bahwa itu akan "berhenti", tetapi ada juga spekulasi yang mengatakan bahwa sekitar 15.000 tentara yang bergabung mungkin berkumpul kembali dan menunggu pasokan logistik sebelum serangan di ibukota Ukraina.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan, sedikitnya 33 warga sipil tewas dalam serangan udara Rusia di daerah pemukiman di kota utara Chernihiv pada Kamis. Korban tewas di seluruh Ukraina terus meningkat.

Baca juga artikel terkait PERANG RUSIA DAN UKRAINA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya