tirto.id - Sudah enam hari Rusia menginvasi Ukraina. Dalam pemberitaan baru-baru ini, serangan roket di kota Kharkiv sudah menewaskan beberapa warga sipil, dan lebih dari 70 tentara Ukraina tewas setelah artileri Rusia menghantam pangkalan militer di Okhtyrka.
The Guardian melaporkan, pasukan Rusia telah meluncurkan serangan roket yang telah menewaskan "puluhan" warga sipil di Kharkiv, kota kedua Ukraina. Rusia juga memulai serangan baru di ibukota Kyiv.
Menurut laporan walikota di wilayah itu, sedikitnya sembilan orang tewas, termasuk tiga anak-anak dan 37 lainnya luka-luka dalam satu hari setelah penembakan di Kharkiv.
Berdasarkan gambar satelit yang diambil pada hari Senin, terlihat konvoi militer Rusia di barat laut Kyiv yang membentang sekitar 40 mil.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga telah menyerukan zona larangan terbang untuk rudal, pesawat dan helikopter Rusia setelah serangan di Kharkiv.
Ia juga menandatangani permintaan resmi agar Ukraina bergabung dengan Uni Eropa. Menurut pejabat senior Uni Eropa mengatakan, para pemimpin dapat membahas kemungkinan keanggotaan Ukraina pada pertemuan puncak informal pada bulan Maret.
Ukraina juga sudah membuka perbatasannya untuk orang asing yang mau berperang. Presiden Ukraina telah mengeluarkan dekrit untuk sementara mencabut persyaratan untuk visa masuk.
BBC melaporkan, pihak berwenang Ukraina mengatakan, delegasinya akan tiba di perbatasan Ukraina-Belarus. Mereka akan membicarakan gencatan senjata dan penarikan pasukan dari wilayah Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan rencana untuk bertemu dengan satu delegasi Rusia untuk perbatasan Ukraina-Belarusia setelah bertemu dengan pemimpin Belarus Alexander Lukashenko.
Apa Itu Invasi?
Seperti dikutip situs military-history.fandom.com, invasi adalah serangan militer dari satu entitas geopolitik yang secara agresif memasuki wilayah yang dikendalikan oleh entitas lain.
Pada umumnya, invasi memiliki berbagai macam tujuan, seperti untuk menaklukkan, membebaskan atau membangun kembali kontrol dan otoritas atas suatu negara.
Invasi juga bertujuan untuk mengubah pemerintahan yang telah ditetapkan atau memperoleh konsesi dari pemerintahan tersebut.
Kemudian, invasi juga bisa menjadi penyebab perang dan menjadi bagian dari strategi yang lebih besar untuk mengakhiri perang.
Berdasarkan definisinya, istilah invasi biasanya menunjukkan upaya strategis yang sangat besar karena berskala besar dan berjangka panjang. Sebab, dibutuhkan kekuatan yang cukup besar untuk mempertahankan wilayah dan kepentingan penyerang.
Biasanya, pertempuran kecil, serangan mendadak, penggerebekan, infiltrasi atau perang gerilya tidak dianggap sebagai invasi.
Operasi militer yang terjadi dalam wilayah entitas geopolitik tunggal biasanya akan disebut invasi apabila militer memasuki bagian wilayah yang ditentukan dengan baik dan pada saat operasi, sepenuhnya berada di bawah kendali angkatan bersenjata.
Editor: Iswara N Raditya