tirto.id - Union of Soviet Socialist Republics (USSR) atau biasa dikenal rakyat Indonesia dengan Uni Soviet menjadi negara pertama di dunia yang menganut paham Sosialisme Marxis dan merupakan salah satu negara komunis terbesar pada masanya.
USSR pernah menjadi musuh besar negara adidaya, yakni Amerika Serikat. Uni Soviet bangkit dan berdiri setelah terjadi Revolusi Rusia.
Dikutip dari ModulSejarah kelas XII (2020), awal berdirinya Uni Soviet bermula ketika Partai Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin mendominasi pasukan Soviet di Revolusi Rusia pada 1917 dan Perang Sipil Rusia.
Pasukan Soviet terdiri dari koalisi para pekerja dan tentara yang menyerukan pembentukan sebuah negara sosialis di wilyah bekas Kekaisaran Rusia. Oleh sebab itu pada 30 Desember 1922, Uni Soviet secara resmi berdiri.
Seluruh tingkat pengendalian pemerintahan jatuh ke tangan Partai komunis dan Politbiro yang secara efektif memimpin Soviet. Politbiro atau Politicheskoye Buro merupakan Biro Politik Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet yang berfungsi sebagai pembuat kebijakan pusat dan badan pelaksana di Partai Komunis.
Ketika Uni Soviet dikendalikan Mikhail Gorbachev, negara ini mengalami masalah yang sangat kompleks. Ia memiliki beban tanggungan dalam dan luar negeri. Beban masalah dalam negeri seperti masalah ekonomi yang semakin memburuk, birokrasi pemerintah yang ruwet, dan macetnya produktivitas negara.
Sementara itu di luar negeri, Uni Soviet dihadapkan permasalahan antar negara mulai dari negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika hingga Amerika Latin.
Kemudian, Gorbachev melakukan upaya parestroika untuk menyelesaikan masalah kompleks yang dihadapi negaranya. Tujuan dilaksanakannya parestorika yakni supaya terjadi restrukturisasi dalam negara. Namun, pada prakteknya, konsep ini justru menjadi awal kehancuran total Uni Soviet.
Pada mulanya, konsep ini dijalankan dengan menantang kelompok pro dan kontra yang hadir memberi tanggapan. Gorbachev menganggap pihak yang kontra merupakan generasi lama yang pola pikirnya masih konservatif, sehingga perlu pembaruan.
Upaya Perestorika lainnya yakni dilakukan dengan menegakkan hukum keteraturan, dimulai dengan penegakan hukum Hak Asasi Manusia (HAM) yang sebelumnya kurang dihargai. Fokus utama dimasukkan unsur ini ke dalam konsep parestorika ialah untuk menormalkan kondisi ekonomi Uni Soviet yang sempat turun.
Konsep perestorika yang dijalankan Gorbachev pada akhirnya gagal. Hal ini disebabkan Gorbachev menyadari banyak orang-orang dari Partai Komunis Uni Soviet (PKUS) yang berusaha mengkudetanya. Bagaimana ia dapat bertahan memimpin bila yang mendudukkannya di kursi pimpinan terus berusaha menjatuhkannya.
Hingga akhirnya Gorbachev memutuskan untuk melepas kekuasaannya di tanggal 24 Agustus 1991, selang beberapa hari setelah kegagalan kudeta.
Hal ini membuat negara-negara bagian yang semula masih mempersiapkan strategi untuk melakukan gerakan sporadis akhirnya mempercepat diri berpisah dengan Uni Soviet. Hingga keruntuhan Uni Soviet resmi dialami pada tanggal 31 Desember 1991.
Penyebab Invasi Rusia ke Ukraina
Ukraina merupakan salah satu negara bagian pecahan Uni Soviet. Sejak menjadi negara merdeka, Ukraina sering terlibat polemik atau ketegangan dengan Rusia, terutama pada era pemerintahan Ukraina ke-2, yakni Viktor Yushchenko yang menjabat sejak 2005 hingga 2010.
Penyebab utamanya karena Yushchenko lebih merapat ke Uni Eropa daripada dengan Rusia. Ketegangan meningkat ketika Krisis Krimea tahun 2014.
Kawasan Semenanjung Krimea yang semula berada di wilayah Ukraina dianeksasi oleh Rusia. Hal tersebut memicu kerusuhan serta perpecahan di ukraina bagian timur dan selatan.
Pada 11 Mei 2014, gerakan separatis di Ukraina mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk. Dua wilayah tersebut yang menjadi pemicu terjadinya kembali konflik Ukraina vs Rusia sejak tahun 2021 dan memicu perang pada Februari 2022.
Donetsk dan Lugansk termasuk dalam area bernama Donbas yang dihuni oleh mayoritas warga yang dekat dengan kultur Rusia. Bahkan, ratusan ribu rakyat Donbas telah berstatus sebagai warga negara Rusia.
Pada Kamis (24/2/2022) Presiden Rusia, Vladimir Putin, memutuskan untuk mengirimkan operasi militer ke Ukraina. Putin menganggap Ukraina sebagai ancaman dan berdalihn melindungi warga sipil.
Ia menuding Amerika Serikat dan sekutunya yang memicu keputusan tersebut karena mengabaikan permintaan Rusia untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO.
Putin juga memperingatkan kepada negara-negara lain untuk tidak mengganggu misi Rusia di Ukraina. Jika tidak, akan ada ancaman mengerikan yang dilontarkan oleh Presiden Rusia tersebut.
Pihak Ukraina tidak tinggal diam, melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Oleg Nikolenko, Ukraina menegaskan akan memberikan perlawanan dan mempertahankan kemerdekaan tanah air mereka.
Hingga kini, serangan Rusia ke beberapa kota di Ukraina masih berlangsung dan telah memakan korban. Banyak pihak di seluruh dunia yang menyerukan kepada Rusia untuk menghentikan agresinya dan menghormati kedaulatan Ukrania.
Daftar Negara Pecahan Uni Soviet
Mengutip dari ModulTema 13: Merajut yang Terkoyak, berikut merupakan daftar negara pecahan Uni Soviet selain Ukraina:
• Armenia
• Azerbaijan
• Belarus
• Estonia
• Georgia
• Kazakhstan
• Kirgizstan
• Latvia
• Lituania
• Maldova
• Rusia
• Tajikistan
• Turkmenistan
• Uzbekistan
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Dipna Videlia Putsanra