tirto.id - Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora menilai, kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina tidak berdampak siginifikan terhadap pasar modal Indonesia. Hal ini tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangkan pagi menguat berada di zona hijau.
“Justru dari segi fundamental kami menilai bahwa terjadinya perang dapat membawa kontribusi positif bagi Indonesia," kata dia kepada reporter Tirto, di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
IHSG dibuka menguat pada perdagangan hari ini pukul 09.00 WIB di zona hijau pada angka 6.964. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.985, sedangkan pergerakan terendah pagi ini terjadi di level 6.961.
IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 743 juta lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp1 triliun untuk 32.925 kali perdagangan. Kemudian pagi tadi setidaknya ada 221 saham yang bergerak menguat dan 75 saham melemah, sementara 225 sisanya ada di posisi stagnan.
Meski demikian, Andhika tetap menyarankan kepada para pelaku pasar untuk menghindari saham-saham yang memiliki market cap besar yang bisa menjadi penekan indeks. Para pelaku pasar juga disarankan bisa mencermati saham-saham di sektor komoditas.
“Karena dengan adanya perang akan menaikan harga komoditas," imbuhnya.
Rekomendasi Saham Hari ini
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menambahkan, pekan pendek yang dilalui oleh IHSG saat ini masih terlihat belum akan mengalami kenaikan signifikan. Potensi penguatan menurutnya masih terlihat namun belum menunjukkan pola kenaikan secara signifikan.
“Pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat di 6811 - 6954," ujarnya.
Berikut ini beberapa saham rekomendasi pada perdagangan hari ini, di antaranya adalah:
- SMGR
- BBRI
- TLKM
- BBNI
- ASII
- SMRA
- KLBF
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz