tirto.id - Indonesia adalah salah satu dari 120 negara anggota PBB yang setuju adanya gencatan senjata di Gaza. Indonesia yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan menyambut baik atas pengesahan resolusi Majelis Umum PBB terkait situasi di Gaza.
Resolusi itu digelar oleh Majelis Umum PBB pada Jumat (27/10/2023) sebagai respons atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza dan menyerukan pihak terkait untuk menghentikan konflik.
Menyusul kabar tersebut, mencuat narasi bahwa Israel akan serang Indonesia jika terus ikut campur. Klaim berbentuk video dengan durasi hampir 2 menit ini disebarkan akun Facebook "Siti Lamsah Nasution".
Pada menit-menit awal, narator video membacakan artikel berjudul "Presiden Israel, bila terus ikut campur, kami berjanji akan buat Indonesia seperti Palestina".
Lalu pada pertengahan video, terdapat pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang membandingkan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan Ukraina dengan Palestina.
Sejak mencuat pada Sabtu (8/4/2023) sampai Selasa (31/10/2023), unggahan ini telah memperoleh 46 ribu reaksi emoji dan 28 ribu komentar. Jumlah penonton videonya mencapai 2,6 juta views.
Lantas, bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta
Untuk memeriksa klaim dan konteks asli artikel yang dinarasikan, Tim Riset Tirto menyalin judul artikel yang dibacakan narator dalam video itu ke mesin perambah Google.
Hasil pencarian teratas menunjukkan artikel dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 23 Juli 2020 yang menyatakan narasi ini merupakan informasi hoaks.
Dikutip dari laman Kominfo, artikel yang dibacakan narator dalam video itu bersumber dari Tirastimes yang memuat pernyataan mantan Presiden Israel Reuven Rivlin pada 2017.
Artikel menyebut ancaman Rivlin itu dilontarkan karena sederet situs pihak Israel dibombardir peretas yang mayoritas berasal dari Indonesia.
Kami mencoba menyisir situs Tirastimes, tetapi artikel yang dimaksud kini sudah tidak tersedia. Kami juga tidak menjumpai sumber berita kredibel yang mengonfirmasi klaim yang beredar.
Tirto
kemudian menelusuri pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dengan memasukkan kata kunci seperti narasi video, yakni “imagine this is happening in the middle east, imagine ukraine is Palestine, imagine Russia is United State”.Ungkapan tersebut dimuat dalam video berdurasi 1 menit 15 detik yang diunggah akun X “Russian Mission in Geneva”—akun resmi Misi Permanen Rusia untuk kantor PBB dan organisasi internasional lainnya di Jenewa—pada 12 Mei 2022.
Lavrov mengutip pesan di Telegram yang menyampaikan beberapa nasihat untuk menenangkan orang-orang yang tidak bisa tidur karena konflik Rusia-Ukraina.
“Pertama, bayangkan hal ini terjadi di Afrika. Bayangkan hal ini terjadi di Timur Tengah. Bayangkan Ukraina adalah Palestina, bayangkan Rusia adalah Amerika Serikat,” kata Lavrov.
Melansir The New Arab, pernyataan Lavrov dibuat sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya sebagai “histeria” dari AS dan sekutu Ukraina lainnya.
Untuk diketahui, Rusia pada 24 Februari 2022 lalu telah melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina dan para pasukan pertahanan Ukraina menolak upaya untuk merebut Kyiv dan kota-kota besar lainnya dan segera melancarkan serangan balik terhadap Rusia.
Video yang tersebar juga mengutip artikel VOA berjudul “Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel di Gaza” yang terbit 8 Agustus 2022. Namun, artikel yang dicatut tidak memuat informasi tentang klaim ancaman Israel terhadap Indonesia jika Indonesia terus ikut campur.
Menukil VOA, di tengah konflik Israel-Palestina yang sempat memanas pada Agustus 2022, Direktur Timur Tengah di Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsih mengatakan pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel di Gaza yang telah mengakibatkan tewasnya masyarakat sipil, termasuk anak-anak.
Menurutnya, serbuan Israel membuktikan Israel tidak serius mengupayakan perdamaian dengan Palestina. Alhasil, menyurutkan kepercayaan dan pada akhirnya berdampak pada upaya mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, klaim Israel akan menyerang Indonesia sama seperti Palestina jika Indonesia terus ikut campur itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 23 Juli 2020 telah menyatakan narasi ini sebagai informasi hoaks.
Tirto pun tidak menemukan sumber berita kredibel yang mengonfirmasi klaim, beberapa sumber lain yang dikutip dalam video juga tak mendukung kebenarannya.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id
Editor: Shanies Tri Pinasthi