Menuju konten utama

Jokowi Waspadai Lonjakan Harga Minyak Imbas Perang Hamas-Israel

Presiden Jokowi memprediksi ekonomi dunia akan semakin tidak menentu setelah kemunculan perang Israel dengan Hamas.

Jokowi Waspadai Lonjakan Harga Minyak Imbas Perang Hamas-Israel
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (11/10/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT AIS Forum 2023/Akbar Nugroho Gumay/pras.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi ekonomi dunia akan semakin tidak menentu setelah kemunculan perang Israel dengan Hamas. Jokowi memprediksi, perang Hamas-Israel yang muncul setelah perang Ukraina-Rusia bisa membawa dampak besar, apalagi jika perang meluas ke Syria, Lebanon hingga Iran. Salah satunya terhadap komoditas minyak yang mengalami lonjakan harga hingga 150 dolar AS per barrel.

"Saya cek kemarin harga brent masih US$89 per barrel, tetapi bisa kalau meluas yang seperti yang saya sampaikan, kita nggak mengerti. Bisa mencapai US$150. Ini lah yang harus kita waspadai hati-hati semuanya baik dari sisi moneter, maupun sisi fiskal," kata Jokowi di acara Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Jokowi mengatakan, tantangan dunia semakin bertambah dengan adanya perang dan masalah perubahan iklim. Dari sisi perubahan iklim, Jokowi mengaku dunia internasional sudah merasakan dampaknya. Kekeringan super El Nino membuat 22 negara menghentikan ekspor pangan mereka.

Di sisi lain, ekonomi global ternyata masih harus menghadapi ketidakpastian dan belum bisa pulih. Selain itu, AS juga membuat modal lari balik ke negara Paman Sam akibat kenaikan suku bunga yang cukup tinggi.

Jokowi menilai, Indonesia sudah memiliki arah jelas dan rencana yang harus dilakukan. Ia mencontohkan Indonesia sudah melakukan hiliriasi sesuai peta jalan hilirisasi minerba seperti penghentian ekspor bahan mentah seperti tembaga, bauksit, dan timah. Pemerintah juga melakukan hilirisasi di bidang perkebunan, pertanian, dan kelautan.

"Tinggal kita ini biasanya, kunci keberlanjutan itu bukan di kebijakan makronya, bukan di rencana-rencana makronya tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengawal implementasi," kata Jokowi.

"Implementasi untuk bekerja detail, dicek yang detail, kerja lapangan diawasi di lapangan. Artinya kerja mikro itu sangat penting sekali. Bottle necking juga agar diselesaikan," tutur Jokowi.

Baca juga artikel terkait PERANG ISRAEL-PALESTINA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang