Menuju konten utama

Perang Dagang Bikin Produsen EV Cina Lirik Indonesia

Kemenperin klaim dihubungi sejumlah perusahaan Cina yang berminat pindahkan basis produksi ke Indonesia.

Perang Dagang Bikin Produsen EV Cina Lirik Indonesia
Pengunjung memperhatikan kendaraan listrik yang dipajang dalam Pameran otomotif Periklindo Electric Vehicles Show (PEVS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (1/5/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.

tirto.id - Perang dagang membuat Indonesia menarik di mata produsen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan baterai listrik, utamanya pabrikan asal Cina. Pasalnya tarif tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) mendorong para produsen EV untuk mencari basis produksi baru.

“Dengan adanya perang dagang ini ke kami, ada potensi ke Indonesia. Ada investor-investor dari Tiongkok,” jelas Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Mahardi Tunggul Wicaksono, dalam acara Diskusi Menakar Efektivitas Insentif Otomotif, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (19/5/2025).

Menurut Tunggul, para produsen kendaraan dan baterai listrik asal Cina yang berminat memindahkan basis produksinya telah menghubungi pihaknya. Meski begitu, dia masih enggan menyebutkan pabrikan apa saja yang sedang melakukan pendekatan dengan Indonesia.

"Pada saat Amerika menerapkan pembatasan ataupun kenaikan tarif untuk Tiongkok, ada beberapa produsen mobil listrik dan baterai listrik yang berdiskusi dengan kami mengenai bagaimana melakukan investasi ke Indonesia," imbuh dia.

Selain Cina, ada pula pabrikan kendaraan dan baterai listrik asal Eropa yang juga menyampaikan minatnya untuk menanamkan modal di Indonesia. Keduanya, baik perusahaan asal Cina maupun Eropa tersebebut masih dalam tahap awal penjajakan, sehingga masih belum ada kepastian kapan akan benar-benar datang ke Indonesia.

"Mayoritas berasal dari China, meskipun ada juga beberapa dari Eropa. Mereka masih dalam tahap penjajakan awal karena memiliki teknologi di bidang baterai dan kendaraan listrik," imbuh Tunggul.

Sementara itu, berdasar data Kementerian Perindustrian, total investasi di sektor kendaraan bermotor sampai triwulan I 2025 telah mencapai Rp174,31 triliun. Jika dirinci, jumlah itu terdiri dari investasi industri mobil senilai Rp143,91 triliun dan investasi sepeda motor sebesar Rp30,4 triliun.

Sedangkan, sampai saat ini sudah terdapat 105 pabrikan kendara bermotor di Tanah Air.

"Untuk kendaraan bermotor roda empat kita punya 32 pabrikan, didukung juga oleh 73 pabrikan kendaraan bermotor roda 2 dan roda 3," tukas Tunggul.

Baca juga artikel terkait LATEST NEWS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Otomotif
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Abdul Aziz