Menuju konten utama

Penyebab Gagal Lolos Magang Nasional 2025 Batch 1

Ada beberapa alasan yang mungkin jadi penyebab peserta Magang Nasional tidak lolos di batch 1. Simak beberapa kemungkinannya.

Penyebab Gagal Lolos Magang Nasional 2025 Batch 1
Ilustrasi Pegawai Magang. foto/istockphoto

tirto.id - Program Magang Nasional 2025 yang digagas oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menarik perhatian ribuan pencari kerja muda di Indonesia.

Program ini merupakan upaya pemerintah untuk menjembatani lulusan baru (fresh graduate) dengan dunia kerja melalui pelatihan dan pengalaman langsung di perusahaan.

Pendaftaran Magang Nasional 2025 telah dibuka sejak 7 Oktober 2025, dengan berbagai bidang yang tersedia, mulai dari industri kreatif, teknologi, hingga administrasi pemerintahan.

Proses Pendaftaran dan Gaji Magang Nasional

Untuk Batch 1 tahun 2025, Kemnaker membuka sekitar 20 ribu kuota peserta dari seluruh Indonesia. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui portal resmi Magang Nasional.

Peserta wajib melengkapi data diri, latar belakang pendidikan, hingga dokumen pendukung seperti ijazah dan sertifikat kompetensi bila ada.

Peserta yang diterima dalam program ini akan mendapatkan insentif dengan besaran setara Upah Minimum Provinsi (UMP) sesuai wilayah penempatan.

Selain itu, peserta juga berhak atas pelatihan kompetensi, sertifikat pengalaman kerja, dan kesempatan direkrut langsung oleh perusahaan mitra jika performa magang dinilai baik.

Program ini memang dirancang bukan hanya untuk belajar, tetapi juga membuka peluang kerja nyata setelah masa magang berakhir.

Namun, dari antusiasme yang tinggi itu, tak sedikit pelamar yang gagal lolos di Batch 1 Magang Nasional 2025. Beberapa penyebab umum kegagalan muncul karena kesalahan administratif maupun teknis yang sebenarnya bisa dihindari.

Alasan Umum Gagal Lolos Magang Nasional 2025 Batch 1

Berdasarkan hasil evaluasi dan berbagai sumber resmi, terdapat beberapa faktor utama yang membuat peserta gagal lolos seleksi Magang Nasional:

1. Data PDDikti Tidak Sinkron

Salah satu penyebab paling umum adalah ketidaksesuaian data pendidikan antara sistem Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) dengan data yang diunggah saat pendaftaran. Banyak pelamar yang menggunakan data perguruan tinggi yang belum terverifikasi atau belum diperbarui di PDDikti, sehingga sistem otomatis menolak berkas mereka.

2. Dokumen Tidak Lengkap atau Format Salah

Beberapa pelamar mengunggah dokumen seperti ijazah, KTP, atau CV dengan format yang tidak sesuai ketentuan. Ada pula yang melewatkan dokumen penting, misalnya surat keterangan lulus atau pas foto resmi. Hal-hal sederhana ini sering menjadi penghambat utama dalam tahap verifikasi.

3. Pemilihan Posisi Tidak Sesuai Kompetensi

Banyak peserta memilih posisi magang tanpa menyesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau keahlian yang dimiliki. Akibatnya, sistem seleksi yang mengutamakan match skill otomatis mengeliminasi pelamar yang tidak relevan.

4. Wawancara dan Tes Motivasi Kurang Meyakinkan

Pada tahap akhir, beberapa peserta tidak mampu menunjukkan motivasi kuat atau pemahaman terhadap posisi yang dilamar. Padahal, tim rekrutmen mencari kandidat yang bukan hanya memenuhi syarat administratif, tetapi juga memiliki semangat belajar tinggi.

Kemnaker akan membuka Batch 2 Magang Nasional 2025, sehingga peserta yang belum berhasil masih punya kesempatan memperbaiki kesalahan sebelumnya. Kuncinya adalah memastikan semua data valid, memilih posisi sesuai kompetensi, dan menunjukkan motivasi yang kuat untuk belajar serta berkontribusi.

Simak artikel lain mengenai lowongan kerja di sini: Lowongan Kerja.

Baca juga artikel terkait MAGANG NASIONAL atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Yantina Debora