Menuju konten utama
Asal-Usul Bangsa Indonesia

Penjelasan Teori Nusantara, Tokoh Pendukung, & Bukti Sejarah

Apa itu sebenarnya Teori Nusantara, siapa saja tokoh pendukungnya, dan apa saja bukti-bukti sejarahnya?

Penjelasan Teori Nusantara, Tokoh Pendukung, & Bukti Sejarah
Sejumlah siswa sekolah mengamati patung manusia purba pada Pameran Museum Manusia Purba Sangiran di Medan, Sumatera Utara, Rabu (18/10/2017). ANTARA FOTO/Septianda Perdana

tirto.id - Penjelasan tentang Teori Nusantara dapat dimaknai sebagai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Lantas, apa itu sebenarnya Teori Nusantara, siapa saja tokoh pendukungnya, dan apa saja bukti-bukti sejarahnya?

Tulisan Jumbuh Karo dan Ari Fatoni yang terhimpun dalam Wawasan Budaya Nusantara mengungkapkan, proses migrasi manusia dapat berlangsung dengan lambat maupun berjalan dengan cepat.

Proses migrasi manusia yang berjalan lambat didasarkan pada proses awal perkembangan manusia itu sendiri. Hal tersebut didukung dengan kebutuhan manusia untuk mencari daerah yang lebih aman, subur, serta lebih mudah untuk memperoleh makanan guna bertahan hidup.

Sedangkan dalam proses migrasi yang berjalan cepat cenderung terjadi pada masyarakat modern. Hal tersebut dikarenakan adanya kebutuhan untuk mencari tempat tinggal baru karena tempat tinggal lamanya telah hancur akibat bencana, kelaparan, perang, penyakit menular, dan sebagainya.

Dikutip dari Moh. Ali yang termaktub dalam Sejarah Kebudayaan Indonesia (2021), nenek moyang bangsa Indonesia kemungkinan berasal sekelompok manusia yang bermigrasi dari pesisir di Asia Timur. Mereka datang dalam jumlah besar dan terdiri dari beberapa gelombang.

Dasar Pengertian Teori Nusantara dan Penjelasannya

Berbeda dengan beberapa teori yang meyakini bahwa nenek moyang bangsa Indonesia merupakan migrasi dari luar wilayah Nusantara, ada teori yang justru mempercayai bahwa proses migrasi awal manusia Nusantara bukan berasal dari luar, melainkan dari wilayah Nusantara itu sendiri.

Aholiab Watloly dalam Kosmologi Pulau Kecil Masela dengan Isu Besar Blok Masela di Bibir Perbatasan Negara (2022) menyebutkan, Teori Nusantara menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Kepulauan Nusantara itu sendiri dan tidak berasal dari bagian bumi lainnya. Mereka hidup menetap serta berkembang di wilayah Indonesia itu sendiri.

Dikutip dari Dinamika Sosiologis Indonesia: Agama dan Pendidikan dalam Perubahan Sosial (2015) karya Abdullah Idi, argumen-argumen dari para pendukungnya yang melandasi Teori Nusantara antara lain sebagai berikut:

  • Bangsa Melayu, termasuk Jawa, merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban tersebut tidak mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
  • Terdapat kecenderungan bahwa Bahasa Melayu memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja). Akan tetapi, dalam Teori Nusantara kesamaan tersebut dinilai sebagai suatu kebetulan.
  • Banyak fosil manusia purba yang ditemukan di Kepulauan Nusantara dan menggambarkan keunikan manusia khas Nusantara.
  • Terdapat kemungkinan bahwa orang Melayu merupakan keturunan dari Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
  • Terdapat perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo-Eropa yang berkembang di Asia Tenggara.

Tokoh-tokoh Pendukung dan Bukti Sejarah Teori Nusantara

Teori Nusantara yang menjelaskan tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia memang tidak sepopuler teori lainnya, semisal Teori Yunan, Teori Afrika, maupun Teori Taiwan. Namun, ada beberapa tokoh sejarawan maupun peneliti yang mendukung Teori Nusantara.

Beberapa tokoh yang mendukung Teori Nusantara di antaranya adalah Gorys Keraf, J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, hingga Mohammad Yamin.

K. Himly mendukung Teori Nusantara karena melihat kemiripan bahasa antara bangsa Melayu di Nusantara dengan bangsa Champa atau Kamboja hanya merupakan kebetulan semata.

Mohammad Yamin punya argumen dan bukti yang lain terkait Teori Nusantara. Yamin meyakini bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Nusantara sendiri berdasarkan banyaknya fosil dan artefak yang ditemukan di Indonesia, seperti Homo Soloensis atau Homo Wajakensis.

Sedangkan menurut penelitian Gorys Keraf, bahasa-bahasa di Nusantara telah membuahkan teori mengenai asal usul bahasa dan bangsa Indonesia itu sendiri. Maka, simpulnya, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Nusantara itu sendiri.

Menggunakan sudut pandang tersebut, Gorys Keraf berusaha menampik argumen bahwa nenek moyang Nusantara berasal dari wilayah-wilayah di luar Kepulauan Nusantara itu sendiri.

Hal tersebut kemudian diperkuat dengan adanya pembacaan terhadap situasi geografis Nusantara di masa lampau, pertumbuhan dan penyebaran umat manusia di dunia, hingga teori migrasi bahasa dan leksikostatistik.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Mohamad Ichsanudin Adnan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Mohamad Ichsanudin Adnan
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Iswara N Raditya