Menuju konten utama

Pengertian Piramida Energi Beserta Fungsi dan Contohnya

Apa itu piramida energi? Berikut ini penjelasan tentang pengertian piramida energi, beserta fungsi dan contohnya di sejumlah ekosistem.

Pengertian Piramida Energi Beserta Fungsi dan Contohnya
Piramida Energi. tirto.id/Dadan Saglad

tirto.id - Piramida energi merupakan salah satu jenis dari piramida ekologi. Selain piramida energi, dalam piramida ekologi, ada piramida jumlah dan piramida biomassa. Setiap piramida itu memiliki karakteristik yang mencerminkan keunikannya masing-masing.

Pemahaman terhadap piramida ekologi bermanfaat dalam pendidikan lingkungan. Sebab, ia membantu mengajarkan konsep-konsep dasar hubungan antarunsur dalam ekosistem. Pengetahuan ini juga membantu identifikasi dampak aktivitas manusia pada ekosistem.

Untuk memahami lebih lanjut tentang piramida energi, simak uraian berikut ini mengenai pengertian piramida energi, contoh gambar piramida energi, dan contoh piramida energi sekaligus trofiknya.

Pengertian Piramida Energi

Pengertian piramida energi adalah representasi grafis (gambar) yang memvisualisasikan aliran energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Adapun trofik merupakan tingkatan dalam rantai makanan yang menggambarkan kondisi saat suatu organisme bisa mendapatkan energi.

Dalam piramida energi, ekosistem terbagi menjadi berbagai tingkat trofik (trophic level). Tingkatan itu mulai dari produsen yang berada di dasar piramida dan dilanjutkan hingga konsumen pada level trofik lebih tinggi.

Organisme yang masuk kategori produsen, seperti tumbuhan dan alga, berada di tingkat trofik paling bawah dan menerima energi dari matahari melalui fotosintesis. Di tingkatan lebih tinggi, terdapat konsumen, seperti hewan pemakan tumbuhan atau pemangsa, yang memperoleh energi dengan memakan organisme di tingkat trofik yang lebih rendah.

Setiap tingkatan trofik dalam piramida energi menunjukkan seberapa banyak energi yang digunakan oleh organisme di level tersebut. Mengutip dari Britannica, konsep piramida energi menunjukkan bahwa energi cenderung berkurang seiring dengan naiknya tingkat trofik.

Secara spesifik, sekitar 90% energi yang masuk ke suatu tingkat trofik "hilang" sebagai panas karena proses metabolisme, dan hanya sekitar 10% sisanya yang disimpan dalam jaringan organisme. Oleh karena itu, tingkat trofik yang lebih tinggi memiliki energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan tingkat trofik yang lebih rendah.

Berikut ini contoh gambar piramida energi:

piramida energi

Piramida Energi. FOTO/en.wikipedia.org/

Dengan menggunakan piramida energi, kita dapat memahami secara visual bagaimana energi mengalir melalui ekosistem dan didaur ulang di berbagai tingkat trofik. Informasi ini memberikan wawasan tentang struktur trofik suatu ekosistem dan membantu dalam memahami dinamika energi serta stabilitas ekosistem.

Fungsi Piramida Energi

Piramida energi berfungsi menggambarkan dinamika ekosistem. Secara umum, piramida energi, sebagai alat visual yang kuat, bukan hanya memberikan gambaran tentang aliran energi tetapi juga mendukung pemahaman yang lebih dalam tentang interaksi kompleks antar-organisme dalam suatu ekosistem.

Djohar Maknun dalam Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau Asri, Islami dan Ilmiah (2017) menerangkan setidaknya ada enam fungsi piramida energi, yakni sebagai berikut:

1. Menjadi ilustrasi struktur trofik

Piramida energi memecah ekosistem menjadi tingkatan trofik, mulai dari produsen hingga konsumen puncak. Maka itu, piramida energi juga menggambarkan struktur dan hierarki makanan dalam ekosistem.

2. Menggambarkan proses penurunan energi

Piramida energi menunjukkan penurunan energi yang terjadi pada setiap tingkatan trofik. Produsen menerima energi dari matahari, tetapi di setiap tingkat konsumen berikutnya, terjadi penurunan karena sebagian besar energi digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan hanya sebagian kecil yang ditransfer ke tingkat selanjutnya.

3. Membantu memahami dinamika ekosistem

Melalui piramida energi, kita dapat memahami proses energi mengalir melalui ekosistem dan bagaimana ia dikonsumsi hingga didaur ulang melalui berbagai tingkatan trofik. Hal demikian memberikan wawasan tentang keseimbangan dan stabilitas ekosistem.

4. Menunjukkan indikator produktivitas

Piramida energi memberikan gambaran tentang kecepatan aliran energi dalam ekosistem. Dengan menghitung jumlah energi yang masuk ke setiap tingkat trofik, kita dapat menilai produktivitas ekosistem dan efisiensi transfer energi antar-trofik.

5. Menunjukkan perbandingan efisiensi

Piramida energi bisa menunjukkan perbandingan efisiensi produktivitas di antara berbagai lokasi ekosistem. Hal ini berguna untuk memahami perbedaan dalam pemanfaatan energi dan struktur trofik di berbagai wilayah.

6. Membantu konservasi dan manajemen ekosistem

Pengetahuan yang diperoleh dari piramida energi bisa berguna untuk merancang strategi konservasi dan manajemen ekosistem. Oleh karena itu, piramida energi dapat membantu upaya melindungi ekosistem dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Contoh Piramida Energi dan Trofiknya

Piramida energi memberikan pandangan yang menarik dalam memahami aliran energi di berbagai ekosistem. Maka itu, ada banyak contoh piramida energi dan trofiknya di alam.

Berikut sejumlah contoh piramida energi dan trofiknya di beberapa ekosistem berbeda:

1. Piramida Energi di Ekosistem Hutan

Di piramida energi ekosistem hutan, produsennya adalah pohon dan gulma mendominasi bagian dasar trofiknya. Hewan-hewan jenis herbivora berperan sebagai konsumen primer, dengan mengonsumsi pohon atau gulma. Sementara itu, hewan-hewan karnivora menjadi konsumen sekunder dengan memakan herbivora. Hewan omnivora atau karnivora lebih besar hadir sebagai konsumen tersier. Di level tertinggi, ada apex predator.

Secara umum, contoh urutan piramida energi dan trofiknya di ekosistem hutan sebagai berikut:

  • Produsen (trofik 1): tanaman seperti pohon dan gulma
  • Konsumen primer (trofik 2): hewan herbivora seperti serangga, kelinci, dll
  • Konsumen sekunder (trofik 3): hewan karnivora kecil seperti katak atau omnivora macam tikus
  • Konsumen tersier (trofik 4): hewan karnivora agak besar seperti ular, srigala
  • Apex predator (trofik 5): hewan di puncak rantai makanan seperti elang dan singa.

2. Piramida Energi di Ekosistem Dasar laut

Di ekosistem dasar laut, produksi primer dilakukan oleh fitoplankton dan organisme lain yang berperan sebagai produsen di tingkat dasar piramida energi. Selanjutnya, di tingkatan konsumen, detritivora berperan sebagai konsumen primer dengan memakan partikel organik.

Zooplankton kemudian berperan sebagai konsumen sekunder, memakan detritivora dan produsen primer lainnya. Di tingkat konsumen tersier, kelompok invertebrata berperan sebagai konsumen tersier dengan mengonsumsi zooplankton.

Maka, contoh urutan piramida energi di ekosistem laut secara umum sebagai berikut:

  • Produsen (trofik 1): fitoplankton dan organisme sejenis
  • Konsumen primer (trofik 2): detritivora (pemakan sisa makhluk hidup)
  • Konsumen sekunder (trofik 3): Zooplankton
  • Konsumen tersier (trofik 4): Hewan invertebrata

3. Piramida Energi di Ekosistem Akuatik Laut

Dalam ekosistem akuatik laut, produsen adalah fitoplankton dan produksi primer laut, yang berperan sebagai entitas paling dasar dalam piramida energi. Kemudian, di tingkat konsumen, zooplankton menduduki peran konsumen primer yang mengonsumsi fitoplankton.

Sementara itu, konsumen sekunder diwakili oleh karnivora yang memakan zooplankton. Di tingkat konsumen tersier, kelompok ikan yang berperan sebagai konsumen tersier dengan mengonsumsi zooplankton dan karnivora.

Dengan demikian, contoh urutan piramida energi di ekosistem akuatik laut secara umum sebagai berikut:

  • Produsen (trofik 1): Fitoplankton
  • Konsumen primer (trofik 2): zooplankton
  • Konsumen sekunder (trofik 3): karnivora pemakan zooplankton
  • Konsumen tersier (trofik 4): berbagai jenis ikan kecil
  • Apex predator (trofik 5): ikan besar pemangsa ikan lainnya.

4. Piramida Energi Ekosistem Sawah

Contoh piramida energi ekosistem sawah dapat digambarkan dalam urutan di bawah ini:

  • Produsen (trofik 1): Tanaman di sawah, seperti padi
  • Konsumen primer (trofik 2): Hewan pengerat tanaman seperti belalang, ulat
  • Konsumen sekunder (trofik 3): Pemakan serangga seperti katak, ayam, unggas
  • Konsumen tersier (trofik 4): Hewan karnivora seperti ular
  • Apex predator (trofik 4): Hewan karnivora di puncak rantai makanan seperti elang.

Baca juga artikel terkait EKOSISTEM atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Addi M Idhom