Menuju konten utama
Pancasila

Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di Lingkungan Masyarakat & Contohnya

Sila ke-1 Pancasila memuat butir-butir pengamalan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya di lingkungan masyarakat. 

Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di Lingkungan Masyarakat & Contohnya
Umat Islam bersama seorang biarawati berpose bersama saat mengikuti tur gereja untuk menunggu waktu berbuka puasa bersama di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (1/6/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Sila ke-1 Pancasila memuat butir-butir pengamalan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya di lingkungan masyarakat. Nilai-nilai luhur Pancasila digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan, termasuk sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Pancasila dilambangkan dengan Garuda, jenis burung yang dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Nusantara. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.

Burung Garuda Pancasila memiliki bulu dengan warna emas yang melambangkan keagungan dan kejayaan. Dinukil dari Spiritualisme Pancasila (2018) karya Fokky Fuad Wasitaatmadja, adapun paruh, sayap, ekor, dan cakar Burung Garuda Pancasila bisa dimaknai sebagai simbol kekuatan dan tenaga pembangunan.

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 29 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa (1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; serta (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

Menurut tulisan Weinata Sairin dalam Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa: Butir-Butir Pemikiran (2002), peranan negara sangat penting dalam memberikan jaminan bagi setiap penduduk untuk memeluk agamanya dan untuk beribadah menurut agama masing-masing. Itulah makna dari Sila ke-1 Pancasila.

Isi Pancasila dan Simbolnya

Adapun isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila dan masing-masing lambang atau simbolnya adalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai.
  3. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas.

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1

Sila ke-1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” disimbolkan dengan lambang bintang dan ditempatkan di tengah-tengah perisai yang tersemat di dada burung Garuda Pancasila mengandung 7 butir pengamalan, yaitu sebagai berikut:

  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di Lingkungan Masyarakat

Selain di lingkungan rumah atau keluarga, pengamalan Pancasila Sila ke-1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” juga dapat diterapkan di lingkungan masyarakat. Berikut ini beberapa contohnya:

  1. Menghormati orang lain yang berbeda agama dengan kita.
  2. Menjaga ketenangan lingkungan ketika orang lain melakukan ibadah.
  3. Menghindari perilaku yang bersifat mengejek atau mencela agama orang lain.
  4. Bersedia membantu sesama warga masyarakat meskipun berbeda keyakinan.
  5. Mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan individu atau golongan.

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH