Menuju konten utama

Contoh Pengamalan Pancasila Sila Ke-3 di Lingkungan Masyarakat

Apa contoh pengamalan Pancasila sila ke-3 di lingkungan masyarakat?

Contoh Pengamalan Pancasila Sila Ke-3 di Lingkungan Masyarakat
Monumen Pancasila Sakti, di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

tirto.id - Sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara, Pancasila diharapkan mampu diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Termasuk juga sila ke-3 “Persatuan Indonesia” yang merupakan dasar dari kewajiban untuk selalu menjunjung tinggi persatuan antarwarga negara Indonesia yang sangat beragam ini.

Tujuannya tentu agar pembangunan negeri ini yang diharapkan oleh seluruh rakyat Indonesia bisa berjalan lancar. Tanpa persatuan, maka tidak akan ada ketenteraman dan kedamaian. Jika tak ada rasa tentram dan damai, maka rakyat tidak bisa ikut dalam proses pembangunan menuju negara yang maju.

Kandungan nilai-nilai luhur Pancasila telah dikaji mendalam oleh para pendiri bangsa, sebagai pondasi untuk membuat negara Indonesia semakin kuat dalam menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang.

Karenanya dalam butir-butir nilai, isi serta penjelasan dari berbagai sila dalam Pancasila, sangat pas dengan karakter bangsa yang terdiri dari beribu pulau, ratusan suku bangsa dan bahasa ini.

Dirumuskan sila ke-3 “Persatuan Indonesia” agar seluruh penduduk dari Sabang sampai Merauke dapat bersatu padu tanpa membedakan asal usul dan latar belakangnya. Demikian Sudharmono dalam buku Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (1997) menyebutkan.

Mengutip dari Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017), oleh Al Khanif, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya yang kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia.

Fungsinya adalah agar saat bangsa ini harus menghadapi serbuan tantangan budaya dan pengaruh globalisasi dari luar, kita dapat tetap berpegang teguh dengan nilai luhur tersebut.

Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 telah menegaskan isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila yang menjabarkan berbagai nilai luhur tersebut. Kemudian dengan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003, perubahan yang disesuaikan telah dibuat usai reformasi. Jumlah butir yang semula 36 butir, ditambah menjadi 45 butir.

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-3

Berikut ini isi dari butir pengamalan sila ke-3 Pancasila yang telah disesuaikan, dan sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini:

  • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan
  • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan
  • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
  • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia
  • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
  • Mengembangkan persatuan Indonesia atas Bhinneka Tunggal Ika Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-3 di Lingkungan Masyarakat

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, maka melakukan pengamalan Pancasila sila ke-3 tidak hanya di sekolah saja, melainkan juga di lingkungan masyarakat sekitar. Berikut ini contoh pengamalan yang dapat ditiru, seperti dikutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, tim tunas karya guru:

  • Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
  • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
  • Bangga menjadi rakyat Indonesia
  • Berprestasi agar membanggakan bagi negara Indonesia
  • Menjunjung tinggi kehormatan negara jika sedang berada di luar negeri

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dipna Videlia Putsanra