tirto.id - Meningkatnya eskalasi konflik Israel-Iran dan keterlibatan Amerika Serikat menyebabkan arus penerbangan global terganggu. Setelah AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran, Iran membalasnya dengan serangan rudal terhadap Pangkalan Udara AS Al Udeid, Qatar.
Akibatnya, Qatar sempat menutup wilayah udara dan beberapa bandaranya untuk sementara. Selain itu, banyak maskapai penerbangan membatalkan penerbangannya yang melintasi Qatar dan Uni Emirat Arab dalam beberapa hari terakhir.
Data FlightAware hingga Selasa (24/6/2025) pagi menunjukkan sebanyak 243 penerbangan di seluruh dunia dibatalkan. Seturut pemberitaan Euronews, Bandara Internasional Dubai menduduki puncak daftar pembatalan penerbangan. Tercatat 26 penerbangan keluar dan masuk bandara dibatalkan.
Sementara itu, maskapai yang melakukan paling banyak pembatalan penerbangan adalah Air India (25 pembatalan).
Pemberitaan Reuters menyebut bahwa Air India tidak hanya menghentikan semua operasi ke Timur Tengah, tetapi juga penerbangan ke pantai timur Amerika Utara dan Eropa.
Tak hanya itu, penerbangan yang sudah mengudara pun diperintahkan untuk kembali ke lokasinya lepas landas serta menjauhi wilayah udara Qatar.
"Mengerikan sekali," kata Miret Padovani, seorang pebisnis yang terdampar di Bandara Internasional Hamad, Doha, Qatar.
Padovani mengatakan telah memesan tiket penerbangan Qatar Airways ke Thailand yang dijadwalkan berangkat Senin (23/6/2025) malam. Namun, dia membatalkan perjalanannya dan berencana untuk pulang ke Dubai pada Selasa pagi.
"Semuanya terjadi begitu cepat. Saya bahkan mendengar dari orang-orang di ruang tunggu kelas satu bahwa rudal-rudal itu dikirim bahkan sebelum menjadi berita,” ungkap Padovani dikutip Reuters.
Selain Air India, Qatar Airways juga mengatakan penerbangannya ditangguhkan karena penutupan lalu lintas udara di Qatar.
“Maskapai ini bekerja sama erat dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk membantu penumpang yang terdampak dan akan melanjutkan operasi ketika wilayah udara dibuka kembali,” ujar manajemen Qatar Airways.
Etihad Airways, salah satu dari dua maskapai penerbangan utama Uni Emirat Arab, menangguhkan semua penerbangan rute Abu Dhabi dan Tel Aviv hingga 15 Juli 2025. Mereka juga mengumumkan beberapa pembatalan penerbangan regional untuk Senin (23/6/2025) dan Selasa (24/6/2025), termasuk yang menghubungkan Abu Dhabi, Kuwait, Doha, Dammam, dan Muscat.
Selain itu, Gulf Air, maskapai penerbangan Kerajaan Bahrain, memperpanjang pembatalan jadwal penerbangan ke Yordania hingga 27 Juni 2025.
“Keselamatan penumpang dan awak pesawat tetap menjadi prioritas utama. Gulf Air akan terus memantau perkembangan di kawasan itu dengan saksama dan bekerja sama dengan mitranya untuk membantu mengakomodasi dan mengalihkan rute penumpang yang terdampak pembatalan penerbangan ini,” kata perwakilan Gulf Air.
Maskapai lain yang juga melakukan kebijakan serupa di antaranya Singapore Airlines, British Airways, Philippine Airlines, dan Japan Airlines.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fadrik Aziz Firdausi
Masuk tirto.id


































