tirto.id - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, mengungkapkan bahwa sekira 750 ribu orang di seluruh Indonesia membutuhkan layanan operasi katarak. Namun, hingga saat ini, belum semua bisa mendapatkan penanganan medis.
Dari jumlah tersebut, pemerintah menargetkan setidaknya 600 ribu orang bisa menjalani operasi, termasuk melalui layanan BPJS Kesehatan. Namun, hingga akhir 2023, baru sekitar 140 ribu penderita yang berhasil mendapatkan layanan operasi.
"Kami targetkan sedikitnya 600 ribu, itu beserta seluruh jajaran, termasuk layanan dari BPJS Kesehatan. Tapi yang baru bisa dicapai sampai tahun 2023 itu baru sekitar 140 ribu orang lebih," ujar Saifullah Yusuf saat meninjau operasi katarak gratis di RSAU Dr. Salamun, Bandung, Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, masih banyak kendala yang menghambat percepatan operasi katarak bagi masyarakat, terutama keterbatasan biaya dan jumlah tenaga medis spesialis mata yang masih terbatas di berbagai daerah.
"Ini memang masih perlu lebih banyak lagi yang terlibat. Di samping masalah biaya, ada juga soal tenaga dokter yang masih terbatas," jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah terus menggandeng berbagai pihak agar layanan operasi katarak bisa menjangkau lebih banyak pasien.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah menggelar operasi katarak gratis bekerja sama dengan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP)dan Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Dr. Salamun Bandung.
"Jadi, ini untuk kesekian kalinya kami melakukan bakti sosial. Ini bekerja sama dengan YPP, SCTV, dan Indosiar dengan RSAU Dr. Salamun di Bandung untuk melaksanakan operasi katarak. Lebih dari 200 pasien InsyaAllah akan dioperasi di sini, dan sampai detik ini operasi berjalan lancar," katanya.
Saifullah juga menyoroti meningkatnya angka harapan hidup di Indonesia, yang berimplikasi pada bertambahnya jumlah penderita katarak di masa depan.
Ia menjelaskan bahwa katarak umumnya terjadi akibat faktor usia, sehingga kebutuhan operasi akan terus meningkat seiring bertambahnya populasi lansia.
"Sebagaimana diketahui, angka harapan hidup kita terus meningkat. Artinya, tentu mereka yang membutuhkan operasi katarak juga semakin banyak, karena salah satu penyebab utama katarak adalah faktor usia," terangnya.
Pemerintah berharap, dengan kolaborasi berbagai pihak dan dukungan dari layanan BPJS Kesehatan, cakupan operasi katarak bisa diperluas hingga mencapai target 600 ribu pasien dalam beberapa tahun ke depan.
Melalui berbagai program operasi gratis dan peningkatan fasilitas kesehatan, Saifullah optimistis bahwa lebih banyak masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan layanan operasi katarak dengan akses yang lebih mudah dan cepat.
"Kami akan terus berusaha ke depan supaya operasi katarak bagi yang membutuhkan ini bisa menjangkau lebih banyak orang," pungkasnya.
Penulis: Dini Putri Rahmayanti
Editor: Bayu Septianto