Menuju konten utama

Pedagang Bakso di Subang Tertipu Uang Palsu Atas Nama Gubernur

Kisah Abah Uhen yang menyayat hati cepat menyebar luas, warganet menunjukkan empati dengan menandai akun Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita.

Pedagang Bakso di Subang Tertipu Uang Palsu Atas Nama Gubernur
Bupati Subang Reynaldy Putra Andita saat mendatangi kediaman Abah Uhen. foto/Subanginfo

tirto.id - Kisah pilu seorang pedagang bakso keliling bernama Abah Uhen, menyedot perhatian publik usai viral di media sosial. Pria lanjut usia asal Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Jawa Barat, itu menjadi korban penipuan bermodus uang palsu oleh seseorang yang mengaku sebagai utusan dari tim Gubernur Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi ketika pelaku menukar uang palsu senilai Rp2 juta dengan uang asli milik Abah Uhen sebesar Rp500 ribu. Uang tersebut sedianya hendak ia setorkan ke bank untuk membayar cicilan. Namun, niat baik sang pedagang justru dimanfaatkan oleh pelaku untuk melancarkan penipuan.

“Uangnya mau saya simpan buat bayar cicilan. Eh, malah dikasih uang palsu. Padahal saya percaya karena dia ngaku dari tim gubernur,” kata Abah Uhen saat ditemui di rumahnya.

Kisah Abah Uhen yang menyayat hati ini cepat menyebar luas. Banyak warganet menunjukkan empatinya dengan menandai akun media sosial Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, untuk segera turun tangan. Tak butuh waktu lama, ia merespons cepat dengan mendatangi langsung kediaman Abah Uhen pada Selasa malam, (27/5/25).

“Setelah banyak warga mengirim pesan dan menandai saya, saya langsung cari tahu di mana rumahnya. Alhamdulillah, malam itu juga bisa ketemu langsung dengan Abah Uhen,” ujar Reynaldy kepada awak media.

Tak hanya datang memberi simpati, Reynaldy juga mengganti seluruh kerugian Abah Uhen dan memberikan bantuan tambahan untuk melunasi cicilan yang selama ini membebani sang pedagang.

“Kepada para pedagang kecil, terutama yang sudah sepuh, saya imbau agar lebih waspada terhadap orang asing. Jangan mudah percaya pada janji-janji manis. Kepada para pelaku, saya tegaskan: hentikan perbuatan tidak manusiawi ini. Jangan mencari keuntungan dari kesusahan rakyat kecil,” tegas Reynaldy.

Reynaldy menyebut, kasus ini menjadi pengingat keras bahwa praktik penipuan dengan memanfaatkan simbol atau nama institusi pemerintah masih marak terjadi. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya pada pihak-pihak yang mengaku membawa bantuan, terutama tanpa bukti resmi.

Baca juga artikel terkait PENIPUAN atau tulisan lainnya dari Subang Info

tirto.id - Flash News
Kontributor: Subang Info
Penulis: Subang Info
Editor: Siti Fatimah