tirto.id - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menanggapi sentimen negatif pasar atas penunjukannya dirinya menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Purbaya menegaskan bahwa ia dan timnya tidak akan membuat kebijakan fiskal yang mengejutkan atau spekulatif, dan justru akan fokus mengoptimalkan kebijakan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.
"Yang jelas kita tidak akan ambil kebijakan fiskal yang aneh-aneh. Yang ada dioptimalkan sehingga menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat," ujar Purbaya di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Purbaya menekankan bahwa ke depan sistem keuangan Indonesia akan diarahkan menjadi lebih likuid, sehingga memiliki kemampuan lebih besar untuk membiayai pertumbuhan ekonomi serta mendukung kelancaran program-program strategis pemerintah.
“Jadi ke depan, expect sistem finansial kita akan lebih likuid berjalan cepat dibandingkan sebelumnya,” tambahnya.
Untuk diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (9/9/2025). IHSG ditutup turun 128,59 poin atau 1,66 persen ke level 7.638 pada jam makan siang.
IHSG sebelumnya dibuka di posisi 7.748 dan sempat menguat ke 7.791 sekitar pukul 09.20 WIB. Namun, tekanan jual kembali meningkat hingga membuat indeks tertekan hingga akhir sesi pertama.
Berdasarkan data RTI, volume perdagangan mencapai 23,13 miliar saham dengan nilai transaksi Rp15,07 triliun dari 1,57 juta kali transaksi. Sebanyak 193 saham menguat, 510 saham melemah, dan 100 saham stagnan.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, pelemahan IHSG pada hari ini masih dipengaruhi oleh sentimen reshuffle kabinet yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025).
Sorotan utama pelaku pasar tertuju pada pergantian jabatan Menteri Keuangan menjadi Purbaya Yudhi Sadewa, mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Sri Mulyani, mencermati IHSG yang turun tajam di hari Senin setelah ada konfirmasi resmi akan penggantian tersebut. Di tengah ketidakpastian ini, sangat sulit mengetahui saham mana yang bisa menguat," ujarnya saat dihubungi Tirto.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































