tirto.id - Sekretaris panitia seleksi (pansel) calon anggota Kompolnas, Yenti Garnasih, mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan dapat menjaring 80 kandidat yang akan menjabat sebagai pembantu presiden mengenai arah kebijakan Polri.
Menurutnya, penutupan pendaftaran akan dilaksanakan pada 19 Juli dan hingga saat ini sudah ada 60 pendaftar yang ingin menjadi anggota Kompolnas.
"Dalam rekapan saat ini sudah hampir 60 pendaftar," kata Yenti saat dihubungi Tirto, Senin (15/7/2024).
Yenti berharap dengan target 80 pendaftar, calon anggota Kompolnas dapat menjadi angin harapan bagi reformasi di internal Polri.
Dia berharap Kompolnas bukan hanya menjadi juru bicara bagi institusi Bhayangkara, tapi juga menjadi pengawas bilaa ada tindakan yang tak sepatutnya dilakukan oleh aparat kepolisian.
"Saya ingin agar Kompolnas dapat menyampaikan apa yang sesungguhnya terjadi. Menjadi watchdog dan betul-betul menjadi pengawas Polri," katanya.
Ia menyadari saat ini Polri menjadi sorotan masyarakat, terutama setelah Pegi Setiawan menang dalam gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon dan dugaan pembunuhan remaja Afif di Padang yang melibatkan kepolisian.
"Harus mampu mengembalikan citra polisi yang di mata masyarakat [karena] ada masalah dalam empat tahun terakhir," ujarnya.
Dalam seleksi Kompolnas kali ini, pendaftarnya beragam dari berbagai profesi. Tidak hanya dari kalangan penegak hukum, namun juga institusi sipil seperti wartawan dan LSM juga turut mendaftar.
Saat dikonfirmasi berapa persentase pendaftarnya berdasarkan latar belakang profesi, Yenti menyebut semuanya sama rata.
"Sudah beragam, akademisi, aktivis, tokoh masyarakat, pakar kepolisian, mantan komisioner lain, purnawirawan polisi, tidak ada mayoritas, merata," katanya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi