Menuju konten utama

Pakubuwana XIII Pernah Menikah 3 Kali, Siapa Saja Istrinya?

Pakubuwana XIII pernah menikah 3 kali sepanjang hidupnya. Siapa saja istri PB XIII dan keturunannya? Simak penjelasan di artikel ini.

Pakubuwana XIII Pernah Menikah 3 Kali, Siapa Saja Istrinya?
Kerabat dan abdi dalem membawa peti jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sri Susuhunan Paku Buwana (PB) XIII di Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025).ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.

tirto.id - Keraton Surakarta telah menetapkan putra tertua Pakubuwono XIII, yakni KGPH Hangabehi menjadi raja berikutnya.

Penetapan dilakukan dalam rapat keluarga besar di Kompleks Keraton Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Kamis (13/11).

Putra-Putri Dalem PB XII dan Putra-Putri Dalem PB XIII hadir dalam rapat tersebut, yang menetapkan KGPH Hangabehi sebagai penerus takhta trah Mataram Islam sebagai PB XIV.

KGPH Hangabehi merupakan putra sulung mendiang Pakubuwono XIII dari istri pernikahan kedua, sedangkan KGPAA Hamengkunegoro atau Gusti Purboyo merupakan putra dari pernikahan ketiga.



Gusti Purboyo atau putra bungsu PB XIII sendiri sempat mendeklarasikan diri sebagai PB XIV pada hari meninggalnya sang ayah.

Siapa Istri dan Mantan Istri Pakubuwana XIII?

Selama ia hidup, Pakubuwana XIII (selanjutnya PB XIII) pernah menikah 3 kali. Dua pernikahan berlangsung sebelum ia naik takhta.

1. Nuk Kusumaningdyah/KRAy. Endang Kusumaningdyah

Istri pertama PB XIII bernama Endang Kusumaningdyah. Pernikahan dan perceraian mereka terjadi sebelum PB XIII naik takhta, oleh karena itu Endang bukan permaisuri.

Endang mendapat gelar bangsawan Kanjeng Raden Ayu (KRAy, gelar yang diberikan kepada selir atau istri kedua sultan).



Dari pernikahan ini, PB XIII mendapat tiga putri, yaitu:

Putri-putri PB XIII mendapat gelar Gusti Raden Ayu (GRAy), yang mengacu pada keturunan raja dari Kasunanan Surakarta dan memiliki hubungan darah langsung dengan raja (Susuhunan).

2. Winari Sri Haryani/KRAy. Winari

Setelah bercerai dengan Endang, PB XIII menikah dengan Winari Sri Haryani/KRAy. Winari. Ia memiliki gelar kebangsawanan yang sama dengan Endang.

Pernikahan Winari dan PB XIII kandas sebelum ia naik takhta. Dari pernikahan ini, PB XIII mendapat seorang putra dan dua orang putri, yaitu:

  • GRM. Suryo Suharto/GPH. Mangkubumi/KGPH. Mangkubumi/KGPH. Hangabehi.
  • GRAy. Sugih Oceania (sudah meninggal dunia sebelum ayahnya naik takhta).
  • GRAy. Putri Purnaningrum.

3. Asih Winarni/Adipati Pradapaningsih/GKR. Pakubuwana

Dari pernikahan dengan KRAy. Adipati Pradapaningsih, PB XIII melahirkan seorang putra, yakni GRM. Suryo Aryo Mustiko yang bergelar GPH. Purbaya.

Pada 2012, PB XIII memutuskan bahwa Asih Winarni yang bergelar KRAy. Adipati Pradapaningsih adalah permaisurinya secara resmi.

Dengan demikian, Asih Winarni resmi menjadi istri Raja Solo yang paling utama dan diberi gelar baru, yakni GKR. Pakubuwana.

Pada 27 Februari 2022 lalu dalam upacara Tingalan Dalem Jumenengan yang ke-18, PB XIII juga telah secara resmi mengangkat GPH. Purbaya sebagai putra mahkota Kasunanan Surakarta.

Usai ditunjuk jadi putra mahkota, GPH. Purubaya lalu mendapat gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunagara. Kala itu, Purubaya masih berusia 21 tahun.

Keraton Surakarta Putuskan KGPH. Mangkubumi/KGPH. Hangabehi Jadi PB XIV

Perwakilan keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta, GKR. Wandansari Koes Murtiyah (Gusti Moeng) menginformasikan bahwa suksesi Surakarta jatuh kepada KGPH. Mangkubumi.

"Kami berpegang pada yang namanya hak, itu kan Gusti Allah sing maringi (yang memberi). Gusti Bei (Hangabehi) yang sekarang Pakubuwono XIV kan tidak meminta kepada Allah untuk dilahirkan lebih tua daripada Purboyo (putra mahkota PB XIII)," katanya.



Ia mengatakan penetapan Hangabehi sebagai PB XIV tersebut dilakukan untuk menjaga keutuhan keluarga dan melestarikan Keraton Surakarta. Setelah penobatan tersebut, pihaknya akan menyiapkan langkah ke depan untuk menata Keraton Surakarta.

"Yang penting kita menjaga keutuhan sentono, abdi dalem, kerabat semua untuk melestarikan keraton," katanya.

Pada kesempatan yang sama, KGPH Hangabehi sekaligus Pakubuwono XIV masih enggan berkomentar banyak terkait penobatannya. Meski demikian, ia akan fokus untuk mengambil langkah demi keberlangsungan keraton.



"Langkahnya ya untuk keraton, untuk kelangsungan keraton. Minta support dan doanya yang terbaik untuk keraton berjalan lebih baik ke depan," katanya, dikutip Antaranews.

PB XIII meninggal dunia pada tanggal 2 November 2025 setelah dirawat sejak bulan September 2025 akibat komplikasi penyakit.

Baca juga artikel terkait PAKUBUWANA XIII atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya