tirto.id - Perayaan Kenaikan Yesus Kristus tahun 2025 menjadi momen penting bagi umat Katolik merenungkan makna rohani dari kenaikan Yesus ke surga setelah kebangkitan-Nya. Melalui doa, nyanyian pujian, dan khotbah, umat diberi kesempatan untuk meresapi kemuliaan Kristus sekaligus memperkuat harapan akan hidup kekal.
Pada hari perayaan tersebut, umat dianjurkan hadir di gereja mengenakan pakaian yang sopan dan pantas untuk ibadah. Agar suasana liturgi menjadi lebih khidmat dan bermakna, mereka dapat menyesuaikan warna busana dengan warna liturgi yang digunakan, yakni putih dan emas. Kedua warna ini melambangkan kesucian, kemuliaan, dan sukacita yang mengiringi peristiwa kenaikan Tuhan ke surga.
Dengan mengenakan pakaian yang sesuai, umat tidak hanya menunjukkan penghormatan terhadap momen sakral itu, tetapi juga turut merasakan kebahagiaan dan keagungan kemenangan Kristus atas maut. Kehadiran dalam misa dan ibadah Kenaikan Yesus Kristus menjadi kesempatan berharga untuk memperdalam iman sekaligus memperkokoh harapan akan keselamatan serta kehidupan kekal di hadapan Tuhan.
Warna Liturgi Kenaikan Yesus Kristus 2025
Warna liturgi yang dipilih pada perayaan Kenaikan Yesus Kristus adalah putih dan/atau emas. Warna-warna ini melambangkan kesucian, cahaya, kemuliaan, dan sukacita. Sebagai momen penting dalam kalender liturgi Kristen, Kenaikan Kristus menandai saat Ia naik ke surga setelah kebangkitan-Nya. Oleh karena itu, warna putih dan emas sangat tepat digunakan untuk mengekspresikan keagungan serta sukacita yang menyertai peristiwa tersebut.
Penggunaan warna putih dan emas juga berkesinambungan dengan tradisi liturgi pada musim Paskah, di mana kedua warna ini sering dipakai untuk menggambarkan kemenangan hidup atas kematian serta harapan akan hidup kekal. Warna-warna tersebut tidak hanya digunakan pada hari raya besar seperti Natal dan Paskah, tetapi juga pada hari-hari khusus yang menegaskan kemuliaan Kristus, termasuk perayaan Kenaikan-Nya ke surga.
Maka dari itu, pada tanggal 29 Mei 2025, ketika Hari Kenaikan Yesus Kristus diperingati, gereja-gereja yang mengikuti kalender liturgi umumnya akan menggunakan warna putih atau emas untuk mengenang peristiwa tersebut. Warna liturgi ini turut membantu umat beriman merasakan makna rohani yang mendalam, yakni kemenangan Kristus dan harapan akan keselamatan yang dijanjikan bagi umat manusia.
Warna Liturgi Kenaikan Yesus Kristus 2025
Kenaikan Yesus Kristus ke surga adalah salah satu peristiwa sentral dalam iman Kristen dan Katolik, yang diperingati 40 hari setelah Paskah. Dalam Kisah Para Rasul 1:9-11, diceritakan bagaimana Yesus naik ke surga di hadapan para murid.
Dalam banyak karya seni rohani—termasuk lukisan, ikon, dan ilustrasi—Yesus biasanya digambarkan mengenakan jubah putih atau pakaian bercahaya saat naik ke surga. Warna putih dalam tradisi Kristen melambangkan kemurnian, kebangkitan, dan kemuliaan surgawi. Oleh sebab itu, Yesus diyakini naik ke surga dalam tubuh yang telah dimuliakan, mengenakan pakaian surgawi yang penuh cahaya dan kekudusan.
Pemahaman ini mempengaruhi tradisi peringatan Hari Kenaikan di banyak gereja, di mana umat dianjurkan mengenakan pakaian putih sebagai simbol harapan, sukacita, dan kemuliaan Kristus. Meski tidak diwajibkan, mengenakan busana putih pada hari tersebut menjadi bentuk partisipasi iman dalam menghayati makna kenaikan Tuhan dan janji kedatangan-Nya yang kedua kali.
Dengan demikian, walaupun Alkitab tidak secara eksplisit menyebutkan “Yesus pakai baju apa saat naik ke surga,” keyakinan dan tradisi iman menggambarkan-Nya mengenakan pakaian putih bercahaya. Ini menjadi simbol kemenangan atas maut sekaligus janji akan kehidupan kekal bersama-Nya di surga.
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Masuk tirto.id


































