Menuju konten utama
Niat Salat Witir dan Tata Cara

Niat Sholat Witir 1 & 3 Rakaat, Tata Cara, Serta Doa Sesudahnya

Niat Sholat Witir 1 rakaat dan 3 rakaat, tata cara, serta doa sesudahnya. Berikut ini keutamaan menunaikan salat sunah Witir dan hadis Rasulullah saw.

Niat Sholat Witir 1 & 3 Rakaat, Tata Cara, Serta Doa Sesudahnya
Ilustrasi Salat. foto/Istockophoto

tirto.id - Sholat Witir dapat dikerjakan 1, 3, 5, 7, 9 hingga 11 rakaat, secara berjemaah atau munfarid (sendirian), pada malam-malam biasa maupun di bulan Ramadan setelah salat Tarawih. Berikut ini niat sholat Witir 1 rakaat dan 3 rakaat, tata, cara, serta doa sesudahnya.

Salat Witir merupakan salah satu salat sunah yang hampir tidak pernah ditinggalkan Rasulullah saw. untuk dikerjakan semasa hidup. Dalam riwayat hadis dari Ummul Mukminin Aisyah ra., diceritakan bahwa Rasulullah saw. ajek menjalankan Salat Witir.

Rasulullah SAW salat 11 rakaat di antara salat isya sampai terbit fajar. Beliau salam setiap dua rakaat dan mengerjakan salat witir dengan satu rakaat,” (HR. Muslim).

Berdasarkan hadis tersebut, umat muslim dianjurkan menunaikan salat witir karena diyakini sebagai ibadah sunah. Salat witir juga termasuk dalam salah satu wasiat yang disampaikan Rasulullah saw. Sebagaimana hadis riwayat Abu Hurairah sebagai berikut:

Telah berwasiat kepadaku, kekasihku [Rasulullah SAW] untuk melakukan tiga hal yang tak akan aku tinggalkan hingga meninggal dunia, yaitu: puasa tiga hari setiap bulan [puasa Ayyamul Bidh], salat duha, dan tidur dalam keadaan telah melakukan salat witir,” (HR. Bukhari).

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (2002) menuliskan bahwa salat witir dapat dikerjakan 1 rakaat, “[Jumlah minimal shalat witir adalah satu rakaat]. Tidak makruh jika hanya mengerjakan satu rakaat shalat witir menurut pendapat yang muktamad, tetapi khilaful aula [menyalahi yang utama].”

Meskipun demikian, salat witir afdolnya dikerjakan minimal 3 rakaat. Adapun formasi yang dapat digunakan dalam Salat Witir 3 rakaat adalah 2 rakaat 1 salam, dilanjut 1 rakaat 1 salam, atau langsung dilakukan 3 rakaat 1 salam. Terjadi perbedaan pendapat mengenai 2 formasi tersebut, namun masing-masing bentuk pelaksanaanya memiliki dalil kuat.

Waktu pelaksanaan Salat Witir dimulai bakda Isya hingga menjelang waktu subuh. Aisyah ra. dalam riwayat hadis menceritakan waktu pelaksanaan Salat Witir yang dilakukan Rasulullah saw. semasa hidup.

Dari setiap malam, Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan sholat witir pada permulaan malam, tengah malam, akhiran malam, dan berakhir pada waktu subuh,” (Hadits shahih, riwayat Bukhari:941 dan Muslim: 1230).

Niat Salat Witir 1 Rakaat dan Tata Caranya

Berikut ini niat Salat Witir 1 rakaat sendirian dan tata caranya:

1. Mengucapkan bacaan niat salat witir sendiri untuk 1 rakaat

أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى

Bacaan latinnya: Ushalli sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa.

Artinya: “Aku berniat shalat sunnat witir satu rakaat karena Allah ta'ala.”

2. Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati

3. Baca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam Al-Quran

4. Rukuk

5. Itidal

6. Sujud pertama

7. Duduk di antara dua sujud

8. Sujud kedua

9. Duduk tasyahud akhir

10. Mengucapkan salam

Niat Salat Witir 3 Rakaat dan Tata Caranya

Tata Cara Salat Witir 3 Rakaat Formasi Pertama

Berikut ini niat salat witir 3 rakaat formasi 2 rakaat 1 salam dan 1 rakaat 1 salam beserta tata caranya:

1. Mengucap bacaan niat salat witir sendiri untuk 2 rakaat

أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى

Arab Latinnya: Ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: “Aku niat shalat sunnah witir 2 rakaat karena Allah ta'ala.”

2. Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati

3. Baca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam alquran

4. Rukuk

5. Itidal

6. Sujud pertama Duduk di antara dua sujud

7. Sujud kedua

8. Berdiri kembali pada rakaat kedua

9. Baca surat Surat Al-Fatihah dan membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an

10. Rukuk

11. Itidal

12. Sujud pertama

13. Duduk di antara dua sujud

14. Sujud kedua

15. Duduk tasyahud akhir rakaat kedua

16. Salam pada akhir rakaat kedua

17. Kemudian, kembali sholat satu rakaat (dengan membaca niat sholat witir satu rakaat, serta melakukan urutan yang sama seperti di rakaat pertama, diakhiri tasyahud akhir dan salam). Tata cara dapat dilihat di atas.

Tata Cara Salat Witir 3 Rakaat Formasi Kedua

Berikut ini niat salat witir 3 rakaat formasi 3 rakaat 1 salam beserta tata caranya:

1. Mengucapkan bacaan niat salat witir sendiri untuk 3 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Arab Latinnya: Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah shalat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”

2. Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati

3. Baca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an

4. Rukuk

5. Iktidal

6. Sujud pertama

7. Duduk di antara dua sujud

8. Sujud kedua

9. Berdiri kembali pada rakaat kedua

10. Baca surat Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an

11. Rukuk

12. Ikidal

13. Sujud pertama

14. Duduk di antara dua sujud

15. Sujud kedua

16. Berdiri kembali pada rakaat ketiga

17. Baca surat Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an

18. Rukuk

19. Iktidal

20. Sujud pertama

21. Duduk di antara dua sujud

22. Sujud kedua

23. Duduk tasyahud akhir

24. Salam

Bacaan Doa Sesudah Salat Witir

Setelah Salat Witir dilaksanakan, seorang muslim dianjurkan membaca bacaan doa tertentu. Berikut bacaan doa selepas Salat Witir:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ

Bacaan latinnya: Subhaanal malikil qudduus.

Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”

[Doa di atas dibaca sebanyak tiga kali]

Kemudian, dilanjutkan dengan kalimat:

رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ

Bacaan Latinnya: Robbul-malaa-‘ikati warruuh.

Artinya: “Tuhan Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh [Malaikat] Jibril.”

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin