tirto.id - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI, Meutya Hafid, mengaku tidak mengenal pegiat media sosial X/Twitter, Rudy Susanto alias Rudy Valinka, yang memiliki akun X bernama @kurawa. Rudy Susanto pun dilantik sebagai Staf Khusus Bidang Strategi Komunikasi Kemenkomdigi pada Senin (13/1/2025).
Meutya mengaku melantik Rudy Valinka karena keahilannya di bidang komunikasi. Di satu sisi, ia mengaku tak bermain Twitter atau platform tempat Rudy Valinka kerap menyampaikan pendapatnya.
"Saya enggak tahu, saya juga enggak terlalu main Twitter. [Alasan pelantikan] karena expertise di bidang komunikasi," ujarnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin.
Sementara itu, Meutya mengaku tidak familiar dengan nama Rudy Valinka. Menurut Meutya, orang yang ia kenal bernama Rudy Susanto.
Ia mengaku hanya melihat curriculum vitae (CV) Rudy Valinka. Dalam CV tersebut dicantumkan bahwa Rudy Valinka merupakan ahli dalam bidang strategi komunikasi. Kemudian, dia merekrut Rudy Valinka karena kebutuhan Kementerian Komdigi.
"Saya tidak mau berspekulasi mengenai siapa Rudy Susanto. Dari CV yang kami terima, beliau memang juga adalah strategi komunikasi. Jadi juga mewarnai di kementerian ini, karena secara kementerian juga ini enggak cuma digital, tapi juga di bidang komunikasi," urai Meutya.
Sebagai informasi, akun Twitter @kurawa kerap dicap sebagai buzzer salah satu Presiden RI. Melalui sejumlah cuitannya, Rudy Valinka sempat mencemooh Presiden Prabowo Subianto.
Misalnya, pada 22 Oktober 2017, akun @kurawa menyebutkan bahwa Prabowo masih di-blacklist oleh Amerika Serikat karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada 1998.
Kemudian, pada 2019, akun @kurawa menyebutkan Prabowo berpeluang menang Pilpres 2014. Sebab, kala itu, lawan Prabowo pada Pilpres 2014 adalah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang disebut sosok baru dalam dunia politik.
Akun @kurawa juga pernah mengungkit korupsi program bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tahun 2020 atau era Gubernur Jakarta, Anies Baswedan senilai, Rp 2,85 triliun. Dugaan korupsi bansos ini diungkap pada 9 Januari 2023.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher