tirto.id - Indonesia diyakini dapat memenuhi target menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 dengan berbagai usaha peningkatan produksi pertanian. Hal ini dipastikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Amran menuturkan, potensi Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian sangat besar. Bahkan tak hanya dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri saja, namun bisa menjadi negara pengekspor terbesar di dunia.
"2018 sampai 2021 kami menargetkan swasembada pangan dengan peningkatan produksi di atas lima persen. 100 persen kebutuhan pangan juga dipenuhi dari dalam negeri sehingga tidak ada lagi impor pangan," ujarnya.
Menurut Amran, seusai penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI di Jakarta, Senin (5/6/2017), pihaknya akan meningkatkan produksi pertanian untuk 11 komoditas pangan strategis.
"Ada 11 komoditas strategis, alhamdulillah sudah selesai empat. Kita selesaikan lagi tahun ini jagung, tahun depan bawang putih, tahun berikutnya apa," kata Amran sebagaimana dikutip dari Antara.
Menurut Amran, strategi untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian satu per satu dilakukan karena keterbatasan anggaran dan tim dalam melakukan hal tersebut.
"Tidak bisa bersamaan, karena anggaran terbatas, tim kita terbatas. Insyaallah kita bisa capai karena hari ini kita sudah buktikan pada dunia bahwa kita bisa makan beras, jagung, bawang, cabai tanpa impor," tutur Amran.
Capaian tersebut, menurut Amran, menjadi prestasi yang cukup tinggi di tengah beratnya tantangan yang dihadapi. Pasalnya, ia mengklaim pemerintahan saat ini menghadapi masa sulit karena berhadapan dengan El Nino terbesar sepanjang sejarah.
"Ingat, ada El Nino dahsyat, terbesar sepanjang sejarah, tapi kita bisa me-manage dengan baik," ujarnya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari