Menuju konten utama

Mensos Gus Ipul Optimistis DTSEN Percepat Penurunan Kemiskinan

Mensos Gus Ipul optimistis DTSEN bakal mempercepat penurunan kemiskinan di Indonesia lewat kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah.

Mensos Gus Ipul Optimistis DTSEN Percepat Penurunan Kemiskinan
Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf saat berdialog bersama Kepala Dinas Sosial se-Jawa Timur di Jakarta, Rabu (19/2/2025). (FOTO/Dok. Kemensos)

tirto.id - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), meyakini Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dapat menjadi perangkat yang mempercepat penurunan kemiskinan di seluruh daerah. Realisasinya tentu saja perlu dibarengi kolaborasi pemerintah pusat dan daerah.

“Kita kerja sama semua, kita buka semuanya. Kita intervensi bersama-bersama Insya Allah signifikan dalam penurunan kemiskinan,” ujar Gus Ipul saat berdialog dengan Kepala Dinas Sosial se-Jawa Timur di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

DTSEN merupakan data tunggal pertama di Indonesia yang menjadi acuan bagi seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam program pengentasan kemiskinan.

Pembentukan DTSEN berangkat dari ketidaktepatan sasaran penyaluran bantuan sosial di Indonesia lantaran ada perbedaan data di masing-masing kementerian atau lembaga.

“Selama ini kita kerja sendiri-sendiri, data sendiri-sendiri. Maka itu, Presiden Prabowo titip pesan bekerjalah berdasar data. Karena dulu banyak sekali bantuan kita yang tidak tepat sasaran,” kata Gus Ipul.

“Presiden lalu mengarahkan kepada seluruh K/L yang memiliki data dikonsolidasikan dan dimutakhirkan menjadi data tunggal dan nanti seluruh K/L dan Pemda memiliki satu data,” lanjut dia.

DTSEN dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menerima mandat undang-undang untuk mengolah data kemiskinan. Karena itu, validitas datanya tidak diragukan lagi.

“Ini ilmiah, diurus oleh lembaga yang kredibel (BPS) melalui pengolahan statistik. Data ini bisa dipastikan tidak akan menambah angka kemiskinan di daerah bapak-ibu sekalian,” tegas Gus Ipul.

DTSEN Lebih Akurat dan Datanya Dinamis

Selama ini sebagian pemda masih mengkhawatirkan data kemiskinan di daerahnya bakal melonjak selepas DTSEN diberlakukan. Namun, Gus Ipul menjelaskan, pendataan kondisi ekonomi masyarakat dalam DTSEN akan dipilah berdasarkan desil. Kategorisasi desil tadi akan memudahkan pemerintah dalam memberikan intervensi yang lebih tepat sasaran.

“Dengan data ini (DTSEN), intervensi kita akan lebih fokus karena ada desil 1 sampai 10. Bukan data masyarakat miskin tok, tapi ini data secara keseluruhan masyarakat Indonesia dan itu ada di desil-desil itu,” terang dia.

Untuk menjaga akurasi DTSEN, Gus Ipul meminta seluruh dinas sosial aktif dalam proses pemutakhiran data tersebut di setiap daerah. Sebab, data itu akan selalu dinamis.

“Jadi kita ada kewajiban melakukan pemutakhiran data karena setiap hari ada yang wafat, pindah, ada yang meningkat kelasnya, jadi dinamis. Oleh karena itu dinamis, kita harus melakukan pemutakhiran,” jelas Gus Ipul.

Pemutakhiran data DTSEN dapat dilakukan melalui dua jalur, yakni formal dan partisipasi. Jalur pertama (formal) berasal dari usulan RT/RW lewat musyawarah desa/kelurahan dan diteruskan ke dinas sosial, lalu divalidasi oleh bupati/wali kota. Sementara jalur partisipasi memungkinkan warga mengusulkan atau menyanggah data lewat aplikasi Cek Bansos jika ada ketidaksesuaian data di DTSEN.

"Semua orang bisa meluruskan data ini [DTSEN]. Buka aplikasi Cek Bansos, di sana ada menu usul-sanggah. Di situ, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi misal foto rumahnya. Silakan usul lampirkan foto dan dokumen pelengkap lainnya, nanti akan diproses oleh pendamping PKH dan pihak kelurahan/desa,” jelas Gus Ipul.

Proses pembaruan DTSEN dan validasi status kepesertaan Bansos akan dilakukan setiap tiga bulan sekali. “Jadi setiap tiga bulan sekali mereka penerima Bansos akan dievaluasi oleh sistem apakah untuk selanjutnya masih layak menerima Bansos atau tidak. Jadi ini mekanisme pemutakhiran kita,” katanya.

Dalam rangka memperkuat kolaborasi Kemensos dengan Dinas Sosial se-Jawa Timur untuk penyelenggaraan program kesejahteraan sosial dan pemutakhiran DTSEN, Gus Ipul juga berjanji akan berkoordinasi dengan para kepala daerah terpilih.

“Ke depan saya akan bicara kepada bupati/wali kota, tolonglah anggaran Dinsos harus diperhatikan sebagaimana mereka memperhatikan sektor pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” ujarnya.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis