Menuju konten utama

Menko Airlangga Berdalih Harga Gula Mahal karena Impor Tertunda

Menko Airlangga Hartarto mengatakan tingginya harga gula disebabkan ada beberapa impor yang tertunda lantaran di beberapa negara lain terjadi pembatasan akibat lockdown.

Menko Airlangga Berdalih Harga Gula Mahal karena Impor Tertunda
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pd

tirto.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tingginya harga gula di pasaran disebabkan adanya beberapa impor yang tertunda.

“Gula pasir memang belum turun seperti diharapkan, di pasar tradisional masih Rp17.650, di pasar modern masih Rp12.500," kata Airlangga dalam konferensi pers melalui video di Jakarta, Rabu (13/5/2020).

Airlangga mengatakan masih tingginya harga gula disebabkan ada beberapa impor yang tertunda jadwalnya lantaran di beberapa negara lain terjadi pembatasan akibat lockdown.

Airlangga mengatakan untuk mengatasi hal tersebut, sudah ada pengalihan gula rafinasi kepada pasar.

“Tentunya diharapkan dengan pengalihan ini harga bisa ditekan ke bawah. Memang itu yang menjadi salah satu persoalan terkait hal tersebut,” kata Airlangga.

Adapun untuk beberapa komoditas lain, Airlangga menyampaikan terjadi stabilitas maupun kenaikan dan penurunan harga.

Harga beras medium relatif tetap sebesar Rp11.750 sementara harga beras premium Rp12.700.

Harga daging sapi masih di kisaran Rp118.000, cabe rawit Rp32.600, cabe merah Rp27.850, bawang merah Rp51.950, bawang putih Rp37.100, minyak goreng Rp12.000, minyak goreng kemasan Rp14.750, daging ayam Rp31.000 dan telur ras Rp24.000.

Baca juga artikel terkait HARGA GULA

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz