Menuju konten utama

Menhaj Ingatkan Syarikah Tak Perlakukan Khusus Pihak Tertentu

Gus Irfan berjanji penyelenggaraan haji 2026 dilakukan dengan bersih, transparan, dan akuntabel.

Menhaj Ingatkan Syarikah Tak Perlakukan Khusus Pihak Tertentu
Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan dalam pertemuan resmi dengan dua Syarikah dilansir dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025). tirto.id/Rahma

tirto.id - Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, meminta agar dua Syarikah yang terpilih dalam penyelenggaraan haji 2026 - Rakeen dan Al-Bait Guest - menjunjung tinggi prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme. Termasuk, tak membedakan perlakuan khusus terhadap kelompok tertentu dan jemaah lainnya.

“Tidak boleh ada permainan sedikit pun dalam proses pelaksanaan haji. Tidak ada perlakuan khusus kepada pimpinan, perwakilan, maupun pihak mana pun kecuali untuk jemaah Indonesia. Haji tahun ini kita mulai dengan proses yang bersih, transparan, dan akuntabel,” ujar Gus Irfan dalam pertemuan resmi dengan dua Syarikah dilansir dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

Menurut Gus Irfan, pelaksanaan haji ke depan harus mewujudkan peningkatan pelayanan kepada jemaah. Sehingga, apabila pihak tertentu atau dari pihak yang mengatasnamakan Kemenhaj meminta imbalan atau fasilitas, maka hal tersebut tidak benar dan tidak dapat dibenarkan.

“Kami tidak membutuhkan perlakuan khusus. Kami akan berbaur bersama jemaah. Apabila Syarikah memperoleh keuntungan dari kerja sama ini, wujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan kepada jemaah,” katanya.

Lebih jauh, Gus Irfan juga meminta agar kedua Syarikah memperjuangkan lokasi terbaik bagi jemaah Indonesia di Masyair. Dia juga mengingatkan bahwa selama dua tahun terakhir, jemaah Indonesia menempati zona 3 dan 4.

“Kami akan dianggap gagal jika jaeaah Indonesia masih ditempatkan di zona 5. Karena itu, perjuangkanlah agar jemaah kita mendapatkan tempat terbaik,” ujar Gus Irfan.

Gus Irfan berharap Syarikah terpilih itu dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk akomodasi, tenda, serta sanitasi. Terlebih, kerja sama dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun.

“Kami mendorong kedua Syarikah untuk bersaing secara sehat dan terbuka. Evaluasi akan dilakukan setiap tahun, dan apabila ditemukan pelayanan yang tidak sesuai standar, maka dapat diberikan sanksi hingga pemutusan kontrak,” tegasnya.

Dengan rencana pemberangkatan 203.320 jamaah haji pada 2026, Gus Irfan berharap seluruh pihak dapat memberikan pelayanan terbaik tanpa terkecuali.

Kementerian Haji, katanya, juga melakukan komunikasi secara intensif dengan Syarikah baik di Saudi maupun di Indonesia termasuk dalam hal pendataan jamaah, pembagian bus, pengaturan hotel, konsumsi, diharapkan telah tuntas sebelum bulan Ramadan. Adapun kartu nusuk juga diharapkan bisa dibagikan di Indonesia

Kata Gus Irfan, kementerian haji mendukung Syarikah untuk mempekerjakan tenaga pendukung atau musiman asal Indonesia, guna mempermudah komunikasi dan koordinasi di lapangan.

Baca juga artikel terkait HAJI atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto