tirto.id - Salah satu program pembelajaran yang diusung oleh Kementerian Pendidikan, Dasar, dan Menengah (Kemendikdasmen) RI adalah Pembelajaran 3E. Program tersebut menekankan pada pembelajaran aktif dan konstruktif.
Model pembelajaran 3E dianggap memberikan banyak manfaat bagi murid. Dengan model tersebut, murid diharapkan dapat membangun pemahaman, daripada hanya sekadar menerima informasi secara pasif. Simak apa itu Pembelajaran 3E dan penerapannya.
Apa itu Program Pembelajaran 3E?
Program Pembelajaran 3E adalah sebuah pendekatan yang menekankan keterlibatan aktif peserta didik dalam membangun pemahaman mereka sendiri. Model ini menempatkan siswa sebagai subjek utama dalam proses belajar.
Melalui metode ini, murid tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga berperan aktif dalam eksplorasi, analisis, dan penerapan konsep yang dipelajari.
Model ini bisa diaplikasikan secara fleksibel dan dapat diterapkan di berbagai mata pelajaran serta tingkat pendidikan. Selain itu, pendekatan 3E juga dapat diadaptasi dalam penggunaan teknologi dalam pendidikan, memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan pemahamannya melalui berbagai sumber digital.
3 Model Pembelajaran 3E
Model utama yang digunakan dalam Program Pembelajaran 3E adalah Learning Cycle 3E, yang terdiri dari tiga tahap utama: explore (eksplorasi), explain (penjelasan), dan elaborate (penerapan/elaborasi). Setiap tahap memiliki peran penting dalam membantu murid memahami konsep secara mendalam dan berkelanjutan.
1. Explore (Eksplorasi)
Tahap eksplorasi memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengamati fenomena, mengidentifikasi masalah, dan melakukan percobaan guna menemukan konsep baru.Proses ini bertujuan untuk membangun rasa ingin tahu dan mendorong siswa untuk mencari jawaban secara mandiri. Dengan pendekatan ini, siswa lebih aktif dalam berpikir kritis dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang dipelajari.
2. Explain (Penjelasan)
Setelah eksplorasi, peserta didik diminta untuk menjelaskan apa yang telah mereka temukan atau pahami. Dalam tahap ini, guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan arahan, klarifikasi, dan umpan balik.
Dengan adanya diskusi dan penjelasan yang dilakukan oleh siswa sendiri, mereka dapat memperkuat pemahaman konsep dan menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
3. Elaborate (Penerapan/Elaborasi)
Tahap terakhir dalam model 3E adalah elaborasi, di mana peserta didik menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam berbagai situasi baru. Kegiatan ini dapat berupa penyelesaian soal, proyek, atau diskusi yang relevan dengan materi yang dipelajari.
Dengan cara tersebut, siswa dapat memperluas pemahamannya dan memastikan bahwa konsep yang telah dipelajari benar-benar dapat diterapkan dalam berbagai konteks.
Editor: Dicky Setyawan & Fitra Firdaus