Menuju konten utama

Mengenal Milky Sea, Fenomena Indah di Lautan yang Langka Terjadi

Fenomena milky sea menjadi salah satu fenomena laut yang unik dan menarik. Simak penjelasan fenomena milky sea laut bercahaya dalam artikel ini.

Mengenal Milky Sea, Fenomena Indah di Lautan yang Langka Terjadi
Ilustrasi The Milky Sea. foto/istockphoto

tirto.id - Laut tidak hanya menyimpan kekayaan hayati, tetapi juga menyimpan berbagai fenomena alam. Berbagai fenomena berkaitan dengan laut menjadi fakta unik dan menarik untuk dibahas.

Dari banyaknya fenomena unik di laut, milky sea menjadi salah satu fenomena langka yang terjadi di laut. Fenomena laut bercahaya atau milky sea merupakan fenomena permukaan laut yang tampak bercahaya pada malam hari.

Berlangsungnya milky sea tidak hanya mempesona secara visual, tetapi juga mengundang rasa penasaran dari para ilmuwan dan masyarakat umum. Pembahasan tentang milky sea tentunya juga menjadi salah satu topik penelitian yang penting bagi para ilmuwan.

Fenomena milky sea menjadi salah satu fenomena unik di laut yang tak kalah menarik untuk dibahas. Lantas, apa itu milky sea, dampak milky sea, dan di mana saja milky sea pernah muncul?

Apa itu Milky Sea? Ini Penjelasannya

Program ekonomi biru Kementerian KKP

Foto udara, nelayan mencari ikan di Perairan Selat Muna di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Kamis (9/1/2024). ANTARA FOTO/Jojon/foc.

Milky sea adalah fenomena laut yang terjadi ketika warna air laut pada malam hari tampak bercahaya dan menyala terang layaknya warna putih susu. Cahaya tersebut dapat sangat terang sehingga terlihat dari jarak jauh hingga dapat dideteksi oleh satelit.

Berdasarkan BBC Earth, the milky sea disebabkan oleh bakteri biolumenensi, miliaran triliunan bakteri yang hidup di seluruh kolom air dari permukaan hingga dasar laut. Adapun yang dimaksud bioluminesensi adalah proses kimia yang dapat mengubah energi kimia menjadi cahaya.

Proses tersebut kemudian menghasilkan cahaya yang mirip dengan cahaya kunang-kunang. Para pelaut terpesona dengan fenomena milky sea pada tahun 1800-an. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang menyebabkan fenomena ini terjadi.

Namun, para pelaut beranggapan fenomena ini cukup menyeramkan. Pelaut menggambarkan fenomena ini sebagai sesuatu yang tampak seperti susu atau awan.

Fenomena milky sea utamanya disebabkan oleh spesies fitoplankton yang disebut Noctiluca scintillans. Spesies tersebut merupakan jenis mikroorganisme uniseluler yang mampu mengeluarkan cahaya saat terganggu.

Mikroorganisme tersebut bisa berkumpul dalam jumlah yang besar lalu menciptakan efek cahaya yang luar biasa saat terlihat dari kejauhan. Milky sea juga memiliki keuinikan lain lantaran skalanya yang luar biasa luas.

Permukaan laut bisa bercahaya secara luas melingkupi ribuan kilometer persegi area. Fenomena ini menjadi salah satu fenomena cahaya alami terbesar di bumi.

Dampak Milky Sea, Apa Saja?

NEGERI PARA PEMBUAT PHINISI

Sebuah kapal Phinisi disiapkan untuk berlayar di laut di kawasan pembuatan Phinisi, Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Jumat (9/9). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/16.

Fenomena ini tak hanya tampak indah dan mempesona, tetapi juga menghadirkan dampak tertentu. Dampak milky sea dapat dirasakan oleh manusia.

Dampak milky sea salah satunya ialah adanya potensi perubahan dalam ekosistem mikroba laut. Pertumbuhan bakteri yang menyebabkan milky sea bisa mengganggu keseimbangan ekosistem di sekelilingnya.

Selain itu, cahaya yang dihasilkan dalam milky sea berpotensi mengganggu pelaut untuk menavigasi kapal pada malam hari. Cahaya milky sea bisa mengaburkan pandangan sehingga menyebabkan potensi bahaya yang merugikan kapal.

Saat milky sea terjadi, cahaya alami yang dihasilkan juga bisa mengganggu operasi pencarian dan penyelamatan di lautan. Laut bercahaya juga menjadi penanda kondisi tertentu yang terjadi laut. Mulai dari perubahan suhu, salinitas, dan arus laut yang bisa memicu ledakan populasi mikroorganisme tertentu.

Dengan demikian, fenomena milky sea dapat berperan sebagai indikator alami perubahan lingkungan laut. Meski ada dampak buruknya, milky sea memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Di mana Saja Milky Sea Pernah Muncul?

Terjadinya fenomena milky sea terbilang langka. Tidak semua orang dapat menyaksikan milky sea secara langsung.

Bahkan peneliti sekalipun perlu mengandalkan satelit untuk mendeteksi milky sea. Namun, ada beberapa lokasi di dunia yang tercatat pernah muncul milky sea. Beberapa wilayah yang terhitung kerap muncul milky sea, antara lain:

1. Samudra Hindia

Wilayah Samudra Hindia terbilang kerap muncul milky sea. Khususnya di perairan dekat pantai Somalia dan bagian barat India. Area ini sering kali menjadi lokasi fenomena milky sea.

2. Teluk Benggala

Teluk Benggala menjadi salah satu wilayah yang mengalami milky sea. Lokasi Teluk Benggala berada di antara India dan Myanmar pernah menjadi lokasi munculnya laut bercahaya ini.

3. Laut Maluku dan Laut Banda di Indonesia

Laut Maluku dan Laut Banda di Indonesia menjadi salah satu lokasi yang mengalami milky sea. Berdasarkan laporan dan citra satelit, Laut Maluku dan Laut Banda pernah menunjukkan adanya tanda kemunculan fenomena ini.

Kemunculan milky sea yang paling terkenal berlangsung pada tahun 2005. Tepatnya ketika sebuah kapal dagang melaporkan perjalanan melalui laut yang sepenuhnya bercahaya selama beberapa jam di perairan Samudra Hindia. Temuan tersebut kemudian dikonfirmasi oleh data satelit NASA.

Terjadinya fenomena milky sea termasuk salah satu dari betapa luas biasanya fenomena laut. Kehadiran milky sea sebagai fenomena laut perlu diteliti lebih lanjut untuk dikaji secara mendalam. Keindahan milky sea menjadi pengingat tentang betapa luas misteri dan keajaiban laut.

Baca juga artikel terkait LAUT atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nurul Azizah & Yulaika Ramadhani