Menuju konten utama

BMKG: Waspada Gelombang Ekstrem di Samudra Hindia Selatan Banten

Menurut prakiraan BMKG, gelombang ekstrem setinggi enam sampai sembilan meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Banten pada 17-18 November 2022.

BMKG: Waspada Gelombang Ekstrem di Samudra Hindia Selatan Banten
Ilustrasi Gelombang Tinggi. foto/istockphoto

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat pesisir mewaspadai potensi gelombang tinggi dan gelombang ekstrem setinggi hingga sembilan meter di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 17-18 November 2022.

"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dikutip dari Antara, Kamis (17/11/2022).

Menurut prakiraan BMKG, gelombang ekstrem setinggi enam sampai sembilan meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Banten.

Kemudian gelombang tinggi antara empat dan enam meter berpeluang menghampiri Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, dan Samudra Hindia Selatan Jawa Barat.

BMKG juga memprakirakan gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Selat Sunda bagian utara, perairan selatan Jawa Tengah-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, serta Samudra Hindia selatan Jawa-Nusa Tenggara Barat (NTB)-Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter juga berpotensi muncul di Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba, Samudra Hindia selatan Jawa Timur-NTT, Laut Natuna Utara, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera-Papua Barat.

Sementara itu, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Selat Sunda bagian barat, Teluk Lampung, perairan selatan Jawa Barat, dan Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah berpeluang menghadapi gelombang setinggi 2,5 sampai empat meter.

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Eko Prasetyo.

Nelayan serta operator kapal tongkang, kapal feri, dan kapal pesiar diminta memantau kecepatan angin dan tinggi gelombang di jalur pelayaran. Mereka juga diminta mewaspadai dampak gelombang tinggi hingga ekstrem di sejumlah wilayah perairan.

Baca juga artikel terkait GELOMBANG TINGGI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan